Theo mengatakan setidaknya ada puluhan ribu masyarakat Nduga terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal akibat operasi aparat keamanan yang digelar Polri dan TNI.
Masyarakat yang mengungsi tersebar di sepuluh distrik di Kabupaten Nduga. Di antaranya di Distrik Mapenduma sebanyak 4.276 jiwa, Distrik Mugi 4.369 jiwa, Distrik Jigi 5.056 jiwa, dan Distrik Yal 5.021 jiwa.
Kemudian, Distrik Mbulmu Yalma 3.775 jiwa, Distrik Kagayem 4.238 jiwa, Distrik Nirkuri 2.982 jiwa, Distrik Inikgal 4.001 jiwa, Distrik Mbua 2.021 jiwa, dan Distrik Dal 1.704 jiwa.
Theo juga menjelaskan, anak-anak banyak yang mengungsi ke Kabupaten Wamena. Di Wamena, lanjut Theo, tersedia sekolah darurat yang dibangun menggunakan tenda. Tenda itu kata Theo dibangun di halaman Gereja Kingmi Weneroma.
"Proses belajar mengajar baru berlangsung 3 bulan sejak Januari 2019 lalu. Ada 697 siswa dari SD hingga SMA yang bersekolah di lokasi tersebut. Namun, jumlahnya diperkirakan masih akan terus bertambah," jelas Theo.
Alasan Anak-anak melanjutkan sekolah di halaman Gereja Kingmi Weneroma itu disebabkan, sejumlah sekolah di ibu kota Kabupaten Kenyam ditutup usai insiden Istaka Karya.
"Padahal, terdapat 22 sekolah di Kabupaten Nduga, yang terdiri dari 16 unit SD, 5 unit SMP, dan 1 unit SMA," ucapnya.