Jakarta, IDN Times - Belakangan viral di media sosial dugaan adanya permintaan takedown lewat WhatsApp pada pengguna media sosial X. Unggahan ini viral di media sosial bahwa penggunggah konten mendapat teror berupa permintaan menurunkan konten dengan narasi pengancaman.
Menanggapi fenomena ini Kepala Divisi Kebebasan Berekspresi SAFENet, Hafizh Nabiyyim mengatakan memang teror pada warganet yang berekspresi di media sosial kian marak terjadi. Polanya bukan hal baru, pada aksi Peringatan Darurat tahun lalu, modus serupa pernah terjadi.
"Teror terhadap orang yang berekspresi di media sosial ini semakin jamak ditemukan. Ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya teror melalui WhatsApp disertai dengan ancaman serupa pernah terjadi dalam aksi Peringatan Darurat tahun lalu. Ada anggota polisi yang masuk ke grup WhatsApp mahasiswa baru salah satu universitas untuk menebar teror karena banyak mahasiswa dari kampus tersebut yang turun aksi," kata dia kepada IDN Times, Selasa (27/5/2025).