Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TNI Masuk ke UI, Rektor Heri: Tak Ada Aksi Represi dan Pembungkaman

Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah (kanan) di Fakuktas Kedokteran Salemba, Jakarta Pusat. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah (kanan) di Fakuktas Kedokteran Salemba, Jakarta Pusat. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Intinya sih...
  • Rektor UI Heri Hermansyah angkat bicara soal kunjungan Dandim 0508/Depok ke kampus pada 16 April 2025.
  • UI tidak pernah mengundang TNI untuk ikut hadir di rapat konsolidasi mahasiswa dari berbagai kampus.
  • Ketua Aliansi BEM menepis pengakuan Dandim Depok yang menyatakan kedatangannya hanya untuk berbincang ringan dan memperkenalkan diri.

Jakarta, IDN Times - Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah angkat bicara soal Dandim 0508/Depok yang menyambangi Pusgiwa UI pada 16 April 2025 lalu. Ia mengaku tidak tahu menahu ketika Dandim Depok Kolonel Iman Widhiarto datang ke kampus dengan lambang makara itu.

Heri mengaku tahu anggota TNI ke kampus lewat pemberitaan di media massa. Namun, menurutnya anggota TNI datang ke UI untuk menemui mahasiswa berinisial F. 

"Saya juga kan baca di media. Kalau berdasarkan keterangan di situ kan ada mahasiswa yang mengundangnya, inisialnya F. Setelah itu kan dia hanya ketemu mahasiswa F dan beberapa temannya. Dia (Dandim) tidak datang ke kumpulan mahasiswa tersebut," ujar Heri di Depok pada Rabu (23/4/2025). 

Ia juga menegaskan UI tidak pernah mengundang TNI untuk ikut hadir di rapat konsolidasi mahasiswa dari berbagai kampus tersebut. Maka, rektor bidang kemahasiswaan UI akan berkomunikasi dengan mahasiswa berinisial F itu. Heri mengaku masih menunggu hasil laporan dari komunikasi antara bidang kemahasiswaan dengan mahasiswa yang sempat disebutkan inisialnya oleh Dandim Depok. 

"Yang mengundang kan mahasiswa sendiri, yang bernama F tadi. Mungkin bisa ditanyakan langsung kepada mahasiswa inisial F tersebut. Direktur kemahasiswaan tentunya akan berkomunikasi. Kami masih menunggu laporan selengkapnya," tutur dia. 

1. Rektor UI sebut tidak ada represi dan pembungkaman saat TNI datang

Ilustrasi rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA FOTO/Feru Lantara)
Ilustrasi rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA FOTO/Feru Lantara)

Lebih lanjut, Heri mengatakan warga kampus tidak perlu khawatir soal adanya upaya pembungkaman di dalam lingkungan universitas. Sebab, ketika TNI muncul di Pusgiwa, tidak ada represi dan upaya pembungkaman yang dilakukan. 

"Menurut saya tidak usah khawatir. Di situ juga kan tidak ada pembungkaman. Tidak ada aksi represi. Pada dasarnya kampus menjamin kebebasan mimbar akademik. Sesuai dengan otonomi universitas seperti yang ada sampai saat ini. Dan kebebasan mimbar akademik tetap berjalan. Tidak terganggu sama sekali," ujar Heri. 

Mantan dekan di Fakultas Teknik itu menjamin ruang ekspresi tetap tersedia bagi seluruh civitas akademika, baik mahasiswa maupun dosen. Seluruh warga kampus UI bebas menggelar mimbar ekspresi. 

"Boleh (berekspresi) dan bukan hanya mahasiswa. Di kampus ini ada mahasiswa, dosen, dan dalam kependidikan. Seluruh civitas akademika di universitas tentunya dijamin kebebasan mimbar akademiknya," tutur dia. 

2. BEM SI sebut Dandim Depok sempat tanya rencana aksi ke peserta rapat

Ketua Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia, Herianto ketika diwawancarai di kantor IDN Media HQ, Jakarta. (Tangkapan layar YouTube IDN Times)
Ketua Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia, Herianto ketika diwawancarai di kantor IDN Media HQ, Jakarta. (Tangkapan layar YouTube IDN Times)

Ketua Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia, Herianto menepis pengakuan dari Komandan Kodim 0508/Depok yang mengatakan kedatangannya secara mendadak ke Pusgiwa UI hanya untuk berbincang ringan dan memperkenalkan diri.

Dandim Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto sempat bertanya kepada mahasiswa mengenai aksi demo lanjutan yang bakal dilakukan dalam waktu dekat. Iman, kata Herianto, juga menanyakan identitas mahasiswa yang hadir di dalam rapat konsolidasi nasional pada 16 April 2025 lalu. 

"Jadi, Pak Dandim sempat bertanya di dalam rapat konsolidasi membahas apa? Kira-kira akan turun aksi gak? Dijawab secara jujur rapat membahas persiapan aksi dalam waktu dekat. Mahasiswa yang ditanya juga mengatakan secara jujur namanya," ujar Herianto kepada IDN Times melalui telepon pada Minggu (20/4/2025) malam. 

Ia mengatakan mahasiswa menjawab jujur karena khawatir terhadap keselamatannya. Herianto mengakui anggota TNI Angkatan Darat (AD) tidak melakukan intimidasi terhadap mahasiswa.

Namun, kedatangan Dandim Depok secara tiba-tiba pada malam hari menimbulkan ketakutan. Apalagi Dandim Depok datang mengenakan seragam dan pakaian dinas. Herianto pun meyakini Dandim Depok turut membawa senjata. 

"Ya, kami takut jangan-jangan akan terjadi seperti di era Orde Baru, kami tiba-tiba diculik. Jadi, rasa trauma itu masih ada," tutur dia. 

3. TNI bantah dugaan ada upaya infiltrasi ke kampus

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi. (IDN Times/Herka Yanis)
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi. (IDN Times/Herka Yanis)

Sementara, ketika dikonfirmasi, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi membantah dugaan instansinya telah melakukan infiltrasi ke kampus dengan cara menghadiri kegiatan yang dihelat oleh mahasiswa. Ia mengatakan Mabes TNI dari seluruh matra tidak pernah memberikan prajurit tugas untuk melakukan pemantauan kegiatan mahasiswa di kampus. 

"Tidak ada prajurit yang ditugaskan untuk melakukan misi-misi itu (infiltrasi)," ujar Kristomei ketika dikonfirmasi pada Minggu kemarin. 

Ia kembali menggaris bawahi kehadiran Dandim 0508/Depok di Pusgiwa karena didasari undangan dari mahasiswa berinisial F. Dandim 0508/Depok, Kolonel Iman Widhiarto enggan mengungkap identitas mahasiswa berinisial F itu lantaran tidak etis.

Ketika klarifikasi dibuat oleh Kodim 0508/Depok, Iman belum meminta persetujuan kepada F agar identitasnya bisa disampaikan ke publik.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us