Jakarta, IDN Times - Kursi juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya terisi usai ditinggalkan selama dua tahun. Pada Desember 2016, lembaga anti rasuah akhirnya memilih mantan aktivis anti korupsi Febri Diansyah untuk mengisi posisi tersebut.
Gak mudah untuk mencari wajah baru jubir KPK itu. Publik kadung mengenal lembaga anti rasuah lekat dengan Johan Budi Sapto Pribowo, juru bicara KPK selama delapan tahun. Meskipun Johan kini sudah menjadi juru bicara kepresidenan, publik masih mengingatnya sebagai corong lembaga anti rasuah.
Pemilihan Febri sebagai jubir terasa tepat, karena ia mewakili generasi zaman now yang coba diberikan pencerahan mengenai isu anti korupsi. Pria berusia 35 tahun itu terlihat kontras dari pendahulunya.
Tampilannya yang klimis, tubuh tegap dan tinggi, serta penampilan dandy sukses menyihir kaum hawa. Belum lagi Febri selalu menyampaikan argumen secara teratur, tenang tapi nendang ketika menghadapi serangan ke KPK, seolah-olah mengingatkan publik akan sosok Johan Budi. Hanya saja versi anak muda.
IDN Times berkesempatan untuk ngobrol dengan Febri sebanyak dua kali. Walau sudah bolak-balik diwawancarai berbagai media mengenai kasus korupsi yang dihadapi KPK, tapi rupanya Febri menutup diri ketika harus berbicara mengenai dirinya sendiri.
"Aku orangnya pemalu dan pendiam," ujar Febri kepada IDN Times pada Jumat, (16/3) sambil tertawa mengungkapkan keengganannya bercerita soal dirinya sendiri.
Tapi toh, ia tetap berhasil dipancing untuk berkisah cukup panjang soal dirinya sendiri. Ia mengaku tidak langsung jatuh cinta dengan fakultas hukum. Ia sempat kuliah selama dua tahun di fakultas manajemen Universitas Andalas lalu loncat ke fakultas hukum UGM.
"Selama dua tahun kuliah, aku ikut pers mahasiswa dan berinteraksi dengan organisasi di dalam dan di luar kampus. Di sana, aku melihat banyak fenomena terkait penegakan hukum. Terkait orang-orang kecil yang gak tahu hukum," kata dia.
Penasaran lebih lanjut mengenai sosok Febri? Yuk, simak wawancara IDN Times berikut ini: