Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Sementara, Din Syamsuddin, mengatakan, World Peace Forum merupakan gerakan moral lintas bangsa dan agama yang telah berlangsung sejak 2006. Dia menegaskan, forum ini bukan pertemuan politik, melainkan ruang gagasan bagi para pencipta perdamaian dunia.
"Ya, kegiatan ini sudah dimulai sejak 2006, dwi tahunan, setiap dua tahun. Ini yang kesembilan. Sebenarnya dan sejatinya adalah gerakan moral dari para pencipta perdamaian di dunia, karena kami bukan pemerintah, bukan negara, maka berada pada tataran moral untuk menyebarkan ide-ide sebagaimana Pak Jusuf Kalla katakan tentang pentingnya perdamaian," ujar Din.
"Jadi ini hanyalah pertemuan dari para, bahasa Inggris-nya, peacemakers, lintas agama, lintas negara, lintas profesi. Sebenarnya, ya, bertemu-temu dan akhirnya membicarakan. Tentu nanti lembaga yang menyelenggarakannya dan organisasi masing-masing mengarusutamakan pentingnya apa yang kami sebut tentang jalan tengah," sambung dia.
Din juga menyoroti nilai-nilai moderasi lintas tradisi dan agama yang menjadi fondasi forum ini.
"Dari Islam, Wasatiyyat Islam, dan dari Konfusianisme atau Tionghoa yaitu Zhong Yong yang ternyata artinya kerja sama dalam moderasi untuk kesejahteraan bersama," kata dia.
Melalui forum ini, para tokoh berharap semangat perdamaian dapat terus disebarkan ke berbagai negara. Indonesia dengan keragaman dan nilai moderasi, dinilai memiliki peluang besar untuk terus berperan aktif dalam mendorong stabilitas dan dialog global.