Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251008-WA0156.jpg
Zainal Arifin Mochtar di Kantor IDN (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Intinya sih...

  • Prabowo memiliki imajinasi keliru soal oposisi

  • Ada sejumlah contoh lain yang menunjukkan Prabowo kerap menuding oposisi sebagai penyebabnya

  • Prabowo kerap menuding pihak lain, termasuk pihak asing, atas terjadinya sebuah peristiwa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pakar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar menilai, Presiden Prabowo Subianto memiliki gejala fobia terhadap oposisi di pemerintahan. Hal itu ia ungkapkan dalam wawancara bersama Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis dalam acara Ngobrol Seru di IDN HQ, Jakarta Selatan, yang akan tayang di YouTube IDN Times.

"Saya melihat ada gejala fobia dengan yang namanya oposisi. Jadi oposisi itu dijadikan kayak semacam penyakit dari segala penyakit," ujarnya, Rabu (8/10/2025).

1. Prabowo punya imajinasi keliru soal oposisi

Zainal Arifin Mochtar di Kantor IDN (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Ia menilai, Prabowo memiliki imajinasi yang keliru soal oposisi. Menurutnya, hal itu yang membuat mantan Menteri Pertahanan itu kerap mengkambinghitamkan oposisi.

"Itu sebabnya dia seakan-akan agak sumpah serapah dengan oposisi, selalu memaki-maki bahwa ini (oposisi) bagian dari orang yang mau merusak masa depan, mendongkel tidak suka Indonesia maju. Jadi pada saat yang sama, dia lakukan juga upaya untuk membunuh oposisi di parlemen, memeluk partai erat-erat," ujarnya.

2. Sikap kritis ilmuwan dianggap omon-omon

Zainal Arifin Mochtar bersama Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis di Kantor IDN (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Ada sejumlah contoh lain yang menunjukkan Prabowo kerap menuding oposisi sebagai penyebabnya. Mulai dari masalah ekonomi, hingga keamanan.

"Ketidakmampuan untuk menghela pertumbuhan cepat dianggap 'oh ini ada yang menghalangi', keamanan yang buruk 'oh ini bagian dari terorisme'. Apa bahasanya kemarin? Makar dan terorisme," ujarnya.

"Bahkan yang menurut saya paling menarik adalah sikap kritis para ilmuwan itu dianggap sebagai omon-omon gitu. Saya setuju bahwa action perlu, tapi bagaimanapun learning by doing, tapi kan doing by thinking gak bisa dilepaskan," lanjutnya.

3. Prabowo kerap menuding pihak lain

Presiden Prabowo Subianto ketika menerima kunjungan para sesepuh yang tergabung di dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan pada 12 September 2025. (Dokumentasi Biro Pers Istana)

Diketahui, Prabowo kerap menuding sejumlah pihak atas terjadinya sebuah peristiwa. Salah satu hal yang sering disinggungnya adalah adanya pihak-pihak asing.

Terbaru, tudingan terhadap pihak asing dilontarkan Prabowo Subianto dalam HUT TNI. Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut dalam pidatonya bahwa kekayaan alam Indonesia selama ini kerap dicuri kekuatan asing, sehingga meminta TNI introspeksi.

“Kekayaan alam kita sangat besar. Ratusan tahun Nusantara ini selalu diganggu, diinvasi oleh kekuatan-kekuatan asing. Mereka ke kita untuk mengambil kekayaan kita. Sampai hari ini, sampai detik ini, masih banyak kekayaan kita yang dicuri, yang diselundupkan, yang diambil oleh kekuatan-kekuatan yang tidak bertanggung jawab. TNI harus introspeksi diri dengan semua organisasi yang kita miliki, TNI harus tanggap,” kata Prabowo.

Editorial Team