Tahun 2020 dilewati oleh penduduk bagian selatan Madagaskar dengan hanya sedikit sekali hujan. Penduduk tidak lagi panen karena tanah yang kering dan simpanan makanan serta ternak mereka sudah habis karena tahun ini musim paceklik datang lebih awal.
Gema peringatan ancaman kelaparan di bagian selatan Madagaskar tersebut telah diumumkan oleh PBB, ketika dunia sedang sibuk mengumpulkan jutaan ton dosis vaksin COVID-19 dan lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian Delta.
Dalam empat bulan terakhir, anak balita di Madagaskar mengalami hampir dua kali lipat malnutrisi akut dan itu semakin mengkhawatirkan. David Beasley, direktur World Food Programme (WFP) dari PBB mengatakan "ini cukup untuk membuat orang yang paling keras sekalipun menangis."
Laman The Guardian pada bulan Mei lalu telah menurunkan sebuah laporan yang ditulis oleh dua jurnalisnya yang bernama Kaamil Ahmed dan Rivonala Razafison. Dalam laporan tersebut, banyak penduduk mengandalkan makanan liar dan daun yang sulit dimakan yang sebenarnya dapat berbahaya bagi anak-anak dan wanita hamil.
Beberapa badan bantuan kemanusiaan yang sudah terjun di wilayah yang terancam kelaparan tersebut mengaku bahwa orang-orang memakan rayap dan mencampur tanah liat dengan asam untuk bertahan hidup.
Seorang koordinator darurat dari Medecins Sans Frontires bernama Julie Reverse yang telah turun untuk memberikan bantuan di Madagaskar menjelaskan "tanpa hujan, mereka tidak akan dapat kembali ke ladang dan memberi makan keluarga mereka. Dan beberapa orang tidak ragu-ragu untuk mengatakan bahwa kematianlah yang menunggu mereka jika situasinya tidak berubah, dan hujan tidak turun.”
Penduduk yang tinggal di pinggiran daerah bernama Ambovombe bernama Jean-Louis Tovosoa, mengisahkan kepiluan hidup mereka. Menurutnya tidak ada hujan selama tiga tahun terakhir.
"Karena kekeringan yang terus-menerus, angin kencang telah menyapu tanah yang baik untuk bercocok tanam. Mereka telah membunuh tanaman kaktus, yang sangat penting bagi kami di saat kelaparan. Mereka juga menghancurkan tanaman dan membunuh hewan seperti zebus (sapi), domba dan kambing," katanya menjelaskan.