Sejumlah pihak menyebut bahwa kerusuhan di Brasil mirip dengan serangan Capitol Hill 2020 lalu. Dua serangan dari massa ini sama-sama menolak hasil pilpres yang sudah ditetapkan.
Lula juga menuding Bolsonaro mendorong kerusuhan oleh orang-orang yang dia sebut "fanatik fasis", dan membacakan dekrit yang baru ditandatangani agar pemerintah federal mengambil kendali keamanan di Brasilia.
“Tidak ada preseden untuk apa yang mereka lakukan. Semua orang yang melakukan ini akan ditemukan dan mereka akan dihukum,” kata Lula.
Bolsonaro sampai saat ini belum mengakui kekalahan dan terbang ke negara bagian Florida, AS beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir. Bolsonaro sempat membantah tuduhan Lula melalui cuitannya, bahwa dia menolak tuduhan presiden.