Brasil Rusuh, Ribuan Massa Duduki Istana Presiden dan Kongres

Jakarta, IDN Times - Ribuan pendukung eks Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengamuk. Mereka menerobos masuk ke gedung kongres dan Istana Kepresidenan Planalto.
Dilansir CNN, Senin (9/1/2023), sekitar tiga ribu orang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Bahkan, mereka juga menghancurkan perabotan yang ada di Gedung Mahkahmah Agung.
1. Menolak hasil pilpres
Penyebab kerusuhan ini adalah massa menolak hasil pemilihan presiden Brasil yang memenangkan Luiz Inacio ‘Lula’ da Silva, yang resmi dilantik pada 2 Januari 2023.
Mereka menolak kemenangan Lula dan menduduki atap gedung parlemen di Brasilia. Massa juga meyerbu gedung kongres dan mengibarkan bendera Brasil.
2. Bolsonaro kalah tipis dari Lula

Dalam hitung cepat pilpres Brasil 2022, Bolsonaro sendiri kalah tipis dari Lula. Ia mendapat 49,3 persen suara, sedangkan Lula meraih 50,7 persen.
Meski Bolsonaro unggul di Sao Paulo, namun Lula berhasil unggul di beberapa wilayah lain. Hal ini membuat Lula dituding menggunakan polisi untuk menekan para pemilih agar memilih dirinya.
Pilpres Brasil 2022 bahkan disebut sebagai pemilu yang paling panas sejak Brasil kembali ke sistem demokrasi pada 1985.
3. Para pejabat di Istana Presiden segera dievakuasi
Sementara itu, Lula dilaporkan tidak ada di dalam Istana Presiden yang diduduki massa. Namun, ada beberapa pejabat di dalamnya dan sedang menunggu dievakuasi oleh Angkatan Udara.
Lula menggambarkan peristiwa tersebut sebagai tindakan barbar dan fasis.
“Orang-orang ini menjijikkan di dalam politik. Mereka menyerbu markas pemerintah, Kongres, Mahkamah Agung dan menghancurkan segalanya,” ucap Lula.