Potret Shibuya Crossing di Tokyo, Jepang. (pixabay/uniquedesign52)
Pada musim panas 2024, yen jatuh ke level terlemahnya dalam 37 tahun terhadap dolar AS. Hal ini menyebabkan kenaikan biaya impor bagi bisnis. Kekurangan tenaga kerja yang semakin parah, yang dipicu oleh populasi penduduk Jepang yang menua dan penerapan peraturan lembur yang lebih ketat, semakin membebani industri.
Berdasarkan industri, kegagalan bisnis meningkat di 8 dari 10 sektor yang disurvei. Sektor jasa termasuk restoran mengalami jumlah kebangkrutan tertinggi, yakni 3.329 kasus. Angka tersebut naik 13,2 persen dari tahun 2023, dan melampaui angka 3 ribu untuk pertama kalinya sejak tahun 1990.
Selain itu, sektor konstruksi dan transportasi, keduanya menghadapi kesulitan perekrutan yang serius karena pemberlakuan aturan lembur yang lebih ketat. Sektor tersebut mengalami peningkatan angka kebangkrutan masing-masing sebesar 13,6 persen dan 9,8 persen, Nippon melaporkan.