148 Jet China Terobos Wilayah Udara Taiwan dalam 4 Hari Terakhir

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, mengatakan negaranya perlu mewaspadai aktivitas militer China yang dianggap berlebihan dan berpotensi merusak perdamaian regional. Keterangan itu disampaikan hari ini, setelah 56 pesawat China menerobos ke zona pertahanan udara Taiwan pada Senin (4/10/2021).
Taipei telah melaporkan 148 pesawat angkatan udara China memasuki bagian selatan dan barat daya zona pertahanan udaranya dalam empat hari terakhir.
Dilansir dari The Straits Times, Taiwan menyebut kegiatan militer China sebagai ‘zona abu-abu’, yaitu skema militer yang dirancang untuk melemahkan Taiwan dengan provokasi berulang kali, serta menguji bagaimana tanggapan negara tersebut.
"Taiwan harus waspada. China semakin di atas (agresif). Dunia juga telah melihat pelanggaran China yang berulang terhadap perdamaian regional serta tekanan terhadap Taiwan,” kata Su kepada awak media.
1. Taiwan tidak mau menggantungkan keamanannya kepada negara lain
Menurut Su, fokus Taiwan saat ini adalah memperkuat pertahanan dalam negeri dan menyelaraskan persepsi seluruh masyarakatnya untuk menyikapi China.
"Hanya dengan begitu negara-negara yang ingin mencaplok Taiwan tidak akan berani dengan mudah menggunakan kekuatan. Hanya ketika kita membantu diri kita sendiri, barulah orang lain dapat membantu kita,” kata dia.
Agresivitas Beijing terhadap Taipei merupakan bagian dari kebijakan one-China policy. Dari perspektif China, Taiwan merupakan wilayah separatis yang ingin memisahkan diri. Sebaliknya, dari sudut pandang Taiwan, mereka adalah negara yang demokratis, merdeka, dan independen.
China menggunakan pengaruhnya untuk menekan negara-negara supaya tidak mengakui kemerdekaan Taiwan. Beijing bahkan berjanji akan menggunakan segala cara, termasuk kekerasan, untuk mempersatukan wilayah kepulauan itu dengan wilayah daratannya, merujuk kepada China.