22 Orang Tewas akibat Serangan Terbaru Israel di Rafah

Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Palestina, pada Senin (29/4/2024), mengatakan bahwa 22 orang, termasuk enam perempuan dan lima anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel di kota Rafah di Gaza selatan.
Dilansir Associated Press, serangan tersebut menghantam tiga rumah warga. Seorang ayah berusia 33 tahun dan putranya yang baru berusia 5 hari turut menjadi korban dalam salah satu serangan tersebut.
Sementara itu di Kota Gaza, pesawat tempur Israel menyerang dua rumah, mengakibatkan sedikitnya empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
1. Abbas sebut AS dapat cegah serangan Israel ke Rafah
Israel secara teratur melancarkan serangan udara di Rafah sejak perang dimulai enam bulan lalu. Tel Aviv bahkan mengancam akan mengirim pasukan darat ke Rafah dengan dalih untuk menumpas semua batalyon Hamas yang tersisa di sana.
Negara-negara Barat, termasuk sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat (AS), telah mendesak Israel untuk tidak melakukan invasi tersebut karena khawatir akan terjadinya bencana kemanusiaan. Kota di perbatasan Mesir ini diketahui merupakan tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Palestina selama beberapa bulan terakhir.
Pada Minggu (28/4/2024), Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa hanya AS yang dapat menghentikan serangan Israel di Rafah. Menurutnya, serangan tersebut dapat memaksa sebagian besar penduduk Palestina meninggalkan Jalur Gaza
“Kami menyerukan AS untuk meminta Israel tidak melakukan serangan Rafah. Amerika adalah satu-satunya negara yang mampu mencegah Israel melakukan kejahatan ini,” kata Abbas pada pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.