Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertambangan (unsplash.com/Albert Hiseni)
ilustrasi pertambangan (unsplash.com/Albert Hiseni)

Jakarta, IDN Times - Tambang emas ilegal di Tanzania utara runtuh setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 22 orang, kata pejabat senior pemerintah pada Minggu (14/1/2024).

Kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu pagi di wilayah Simiyu. Komisaris distrik Bariadi, Simon Simalenga mengatakan, sekelompok orang berusia antara 24 hingga 38 tahun mulai melakukan penambangan di wilayah yang aktivitasnya dibatasi karena hujan lebat.

“Awalnya kami diberitahu bahwa ada 19 hingga 20 orang yang terjebak di tambang, tetapi sayangnya kami hanya berhasil mengevakuasi 22 jenazah,” katanya, dikutip Voa News.

1. Penambang mengabaikan imbauan dari pemerintah

Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlanjut. Sebelumnya, kelompok Simalenga telah menemukan lokasi yang kaya mineral sekitar tiga minggu sebelum kejadian. 

Namun, mereka justru melakukan penambangan sebelum pemerintah menyetujui prosedur keselamatan fisik dan lingkungan.

“Petugas pertambangan daerah mengunjungi mereka dan menghentikan penambangan karena sedang mengerjakan prosedur yang diperlukan,” katanya.

Mereka justru menentang imbauan pemerintah dan mulai menambang pada Jumat malam sebelum. Sebagian dari area tersebut ambruk dan mengubur mereka di dalamnya.

2. Insiden serupa pernah terjadi pada 2009

Editorial Team

Tonton lebih seru di