Dilansir Associated Press, Save the Children mengatakan bahwa banyak keluarga yang memasuki Afghanistan hampir tidak membawa apa-apa.
Survei menunjukkan, 99 persen dari pengungsi yang kembali dan komunitas yang menampung mereka di Afghanistan tidak punya cukup makanan untuk satu hingga dua bulan ke depan. Beberapa dari mereka terpaksa meminjam uang atau bergantung pada teman dan kerabat demi mendapatkan makanan.
Hampir satu dari enam keluarga tinggal di tenda-tenda, dan sebagian besar dari mereka mengatakan tidak ada pekerjaan yang tersedia di Afghanistan.
Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun yang tinggal bersama kakeknya mengatakan, keluarganya telah menjual segalanya sebelum meninggalkan Pakistan. Ia kembali ke Afghanistan bersama ibu dan tiga saudara kandungnya
“Kami membutuhkan tempat berlindung, kebutuhan hidup, pakaian musim dingin, sepatu, selimut, makanan dan obat-obatan. Afghanistan sangat dingin bagi kami, dan ini merupakan tantangan karena kami tidak memiliki pakaian musim dingin,” kata remaja yang tidak disebutkan namanya itu.