Ilustrasi bendera Suriah. (pixabay.com/jorono)
Aleppo merupakan kota terbesar kedua di Suriah. Sebelum perang berkecamuk, Aleppo merupakan pusat komersial di negara itu.
Namun, perang yang dipicu oleh konflik internal Suriah pada 2011 telah menewaskan ratusan ribu orang dan menelantarkan separuh dari 23 juta populasi negara itu sebelum perang.
Banyak warga Suriah terpaksa harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke bangunan yang strukturnya tidak kokoh, yang rawan runtuh.
Tidak ada rekonstruksi sistematis daerah pemukiman yang hancur atau rusak selama konflik terjadi. Bahkan, layanan negara tetap minim.
Menurut laporan Straits Times, runtuhnya bangunan pada Minggu bukanlah yang pertama, sebab pada September lalu sebuah bangunan runtuh di lingkungan Ferdaws di Aleppo. Insiden tersebut memakan 10 korban jiwa, termasuk tiga anak-anak.
Lainnya, pada Februari 2019, apartemen yang rusak imbas perang juga runtuh. Sebanyak 11 orang dilaporkan tewas, termasuk empat anak-anak.