Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tentara (unsplash.com/Pawel Janiak)

Jakarta, IDN Times - Jaringan Dokter Sudan melaporkan bahwa sedikitnya 31 orang, termasuk anak di bawah umur, dieksekusi oleh pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di kota Omdurman, Sudan. Mereka menyebut kejadian itu sebagai pembunuhan massal terbesar yang terdokumentasi di wilayah tersebut.

Eksekusi yang terjadi di kawasan Al-Salha itu juga dianggap sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Kami menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak menyelamatkan warga sipil yang tersisa dan membuka koridor aman untuk memungkinkan mereka meninggalkan Al-Salha, yang merupakan rumah bagi ribuan warga sipil tak bersenjata,” kata kelompok sukarelawan tersebut dalam sebuah pernyataan.

1. Korban diculik dan dieksekusi

Dilansir dari Xinhua, kelompok sukarelawan lainnya, Komite Perlawanan Pusat Al-Salha, mengungkapkan bahwa milisi menculik warga sipil tak bersenjata dan mengeksekusi mereka.

“Data yang tersedia menunjukkan bahwa jumlah warga sipil yang tewas melebihi 30 orang,” kata kelompok itu.

Inisiatif Pengacara Darurat juga mengecam pembunuhan tersebut, menyebutnya sebagai kejahatan brutal dan pelanggaran serius terhadap seluruh konvensi internasional, sehingga dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

2. Para korban dituduh bekerja sama dengan militer Sudan

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di