Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kapal (pixabay.com/David Mark)
Ilustrasi kapal (pixabay.com/David Mark)

Jakarta, IDN Times - Angkatan Laut China dan Rusia bakal menggelar latihan militer gabungan. Kegiatan itu akan dimulai Rabu (21/12/2022) hingga Selasa (27/12/2022) di Zhejiang, China. 

“Latihan bersama ini diarahkan untuk menunjukkan tekad dan kemampuan kedua pihak untuk bersama-sama menanggapi ancaman keamanan maritim dan semakin memperdalam kemitraan koordinasi strategis era baru China-Rusia yang komprehensif,” kata otoritas China pada Selasa (20/12/2022), dikutip dari Associated Press. 

1. Rusia akan kerahkan kapal penjelajah, perusak dan korvet

Ilustrasi kapal (pixabay.com/Thomas H)

Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, armadanya yang akan terlibat latihan termasuk kapal penjelajah rudal Varyag, kapal perusak Marshal Shaposhnikov, dan dua kapal kelas korvet Armada Pasifik Rusia.

Kementerian itu menambahkan, angkatan laut China berencana mengerahkan beberapa kapal perang permukaan dan kapal selam. Kedua pihak juga akan mengerahkan pesawat militer.

2. Pamer kemesraan Rusia-China

Ilustrasi pesawat (pixabay.com/Jose Maria)

Tidak ada informasi rinci dari China terkait unit apa saja yang dilibatkan dalam gabungan itu. Namun, agenda itu memperlihatkan bahwa hubungan Moskow-Beijing semakin erat di tengah sanksi internasional terhadap Rusia.

Sejauh ini, China-Rusia telah meningkatkan latihan militer untuk menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka. Keduanya menentang tatanan politik barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

3. Kerja sama militer Rusia-China disebut ingin melemahkan NATO

Potret bendera anggota NATO (twitter.com/jensstoltenberg)

Duta Besar AS untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Julianne Smith, mengatakan Rusia-China berbagi pendekatan dan strategi untuk melemahkan NATO.

“Keduanya semakin berbagi instrumen yang seharusnya menjadi perhatian aliansi NATO," kata Smith pada Selasa, dikutip dari Financial Times.

“Tidak diragukan lagi bahwa (China dan) Rusia sama-sama bekerja untuk memecah mitra transatlantik. Dan kami sekarang sangat sadar, kami semua memiliki atensi lebih untuk mengatasinya," tambah dia.

Pada Juni, NATO mencantumkan China sebagai salah satu tantangan strategisnya. NATO mengatakan ambisi dan kebijakan Beijing merusak kepentingan, keamanan, dan nilai-nilai blok militer Barat.

4. Pesawat pengebom Rusia-China pernah berpatroli bersama di atas laut Jepang

Ilustrasi pesawat (unsplash.com/Steve Harvey)

Pada November, pesawat pengebom H-6K milik angkatan udara China dan bomber Tu-95 milik Rusia menggelar patroli bersama di atas Laut Jepang dan Laut China Timur.

Dalam latihan itu, pembom Rusia mendarat di pangkalan udara China, sedangkan pembom China terbang ke pangkalan di Rusia.

5. Latihan gabungan dilakukan usai Jepang umumkan strategi keamanan yang lebih ofensif

Ilustrasi bendera Jepang (pixabay.com/jorono)

Pekan lalu, China mengirim satu skuadron kapal angkatan laut melalui selat dekat Jepang ke Pasifik Barat. Hal itu dilakukan usai Tokyo mengumumkan penerapan kebijakan strategi keamanan nasional yang lebih ofensif sebagai antisipasi ancaman dari Beijing.

Pada September, China mengerahkan lebih dari 2 ribu tentara, sekitar 300 kendaraan militer, 21 pesawat tempur, dan tiga kapal perang untuk latihan gabungan dengan Rusia.

Latihan gabungan “Vostok” pada September, digelar di berbagai lokasi di Timur Jauh Rusia dan Laut Jepang. Kegiatan itu melibatkan lebih dari 50 ribu tentara dan 5 ribu unit senjata, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal perang, tulis keterangan Kementerian Pertahanan Rusia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team