Jakarta, IDN Times - Kriminalitas seksual, hingga kini termasuk salah satu momok kejahatan paling menakutkan bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan. Tetapi di beberapa negara, hal itu sayangnya masih dianggap sebagai sesuatu yang 'tabu' untuk dibicarakan. Hukum yang berlaku bagi para pelaku pun seringkali jauh dari kata setimpal dan tidak sedikit yang dinilai 'melenceng' dari tuduhan.
Korea Selatan termasuk salah satu negara yang mana kasus-kasus semacam itu tengah menjadi topik hangat dalam beberapa waktu terakhir. Telah banyak dikritik karena lemahnya undang-undang dan putusan pengadilan terkait kejahatan seksual, negara itu kini dihadapkan pada gelombang baru ketika elemen masyarakat mulai bergerak untuk menuntut keadilan. Salah satu pemicunya adalah 'tren' kejahatan meresahkan yang disebut sebagai "terorisme sperma". Apakah itu?
