Pemandangan ibu kota Taiwan, Taipei (pexels.com/@belle-co-99483/)
Produser film, Diana Chiawen Lee, menjelaskan bahwa cerita imigran Indonesia di Taiwan sangat unik dan layak untuk diangkat.
"Setiap episode memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan mereka. Setelah Sally’s Taste, episode berikutnya, Melati’s Moves, akan tayang pada 28 Januari 2025," katanya. Selanjutnya, tiga episode lainnya adalah Nita’s Voice, Pindy’s Craft, dan Ela & Rick’s Journey," jelas Diana.
Dalam acara tersebut juga ditampilkan cuplikasi episode kedua, Melati’s Moves, yang bercerita tentang Melati, seorang guru tari tradisional Indonesia di Taiwan National University of Arts (TNUA). Pengambilan gambar dan editing yang elegan, dengan paduan suara gamelan yang modern, menciptakan suasana yang berbeda dari film dokumenter pada umumnya.
Melati sendiri menyampaikan bahwa sebagian besar penari yang tampil di atas panggung belajar secara otodidak, dan tari menjadi “rumah” bagi mereka. Dalam cuplikan episode tersebut, panggung menjadi kegiatan diibaratkan sebuah “Rumah”, yang bagi para PMI dijadikan sebagai sebuah tujuan lokasi mereka yang tertarik untuk pentas, akan rela menyediakan waktu untuk belajar menari tarian yang mungkin tidak pernah disaksikan saat masih di Indonesia.