Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
anak-anak Afghanistan (pixnio.com/USAID)
anak-anak Afghanistan (pixnio.com/USAID)

Jakarta, IDN Times - Organisasi kemanusiaan Save the Children memperkirakan sekitar 6,5 juta anak di Afghanistan akan menghadapi krisis kelaparan pada 2024.

Menurut laporannya yang dirilis pada Selasa (28/5/204), kondisi ini dapat terjadi lantaran negara tersebut merasakan dampak langsung dari banjir, efek jangka panjang dari kekeringan, dan kembalinya warga Afghanistan dari negara tetangga Pakistan dan Iran.

1. Hampir 2,4 juta orang di Afghanistan diperkirakan akan alami darurat kelaparan

Menurut data dari badan pemantau kelaparan global IPC, 28 persen penduduk Afghanistan, atau sekitar 12,4 juta orang, terancam menghadapi kerawanan pangan akut sebelum Oktober. Dari jumlah tersebut, hampir 2,4 juta orang diperkirakan akan mengalami darurat kelaparan.

Save the Children juga mengatakan bahwa 2,9 juta anak di bawah usia lima tahun terancam menderita kekurangan gizi akut pada 2024.

Sementara itu, hujan deras dan banjir bandang yang melanda Afghanistan utara pada Mei telah menewaskan lebih dari 400 orang, dan menghancurkan ribuan rumah serta lahan pertanian. Sebagai bagian dari program tanggap daruratnya, Save the Children mengoperasikan klinik berjalan di provinsi Baghlan, yang paling terdampak parah akibat banjir.

2. Afghanistan butuh dukungan berkelanjutan

Arshad Malik, Direktur Save the Children di Afghanistan, mengatakan bahwa LSM tersebut telah merawat lebih dari 7 ribu anak yang menderita kekurangan gizi parah sepanjang tahun ini.

“Angka-angka tersebut merupakan tanda besarnya kebutuhan akan dukungan berkelanjutan bagi keluarga ketika mereka mengalami guncangan demi guncangan. Anak-anak merasakan dampak buruk dari kekeringan selama 3 tahun, tingginya tingkat pengangguran, dan kembalinya lebih dari 1,4 juta warga Afghanistan dari Pakistan dan Iran," ungkapnya, dikutip Associated Press.

“Kita memerlukan solusi jangka panjang berbasis komunitas untuk membantu keluarga membangun kembali kehidupan mereka," tambahnya.

3. Dana bantuan yang terealisasi hanya 16 persen

Lebih dari 557 ribu warga Afghanistan telah kembali dari Pakistan sejak September 2023, setelah Islamabad mulai menindak warga asing yang tinggal di negara tersebut secara ilegal. 

Pada April, Save the Children mengatakan bahwa seperempat juta anak Afghanistan membutuhkan pendidikan, makanan, dan rumah setelah dipulangkan secara paksa dari Pakistan.

Namun, Malik mengungkapkan bahwa sejauh ini hanya 16 persen dari pendanaan untuk rencana tanggap kemanusiaan 2024 yang terpenuhi, sementara hampir setengah dari populasi membutuhkan bantuan.

“Ini bukan waktunya bagi dunia untuk berpaling,” katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team