7 Fakta Protes Antivaksin Kanada, Blokade Truk yang Lumpuhkan Ottawa

Jakarta, IDN Times - Kanada menghadapi demonstrasi besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ratusan pengemudi truk memblokade jalanan di pusat ibu kota Ottawa dan jalur penyeberangan perbatasan dengan Amerika Serikat (AS).
Protes itu mulai dilakukan pada 22 Januari 2022 dan terus berkembang hingga hari ini. Blokade truk juga terjadi di Ambassador Bridge yang menghubungkan Detroit, AS dengan Windsor, Kanada. Akibatnya, industri otomotif kedua sisi negara sangat terpukul sebab pasokan suku cadang terhenti.
Pada dasarnya, para pengemudi menuntut agar mandat vaksin ditiadakan, khususnya untuk sopir truk lintas negara. Tapi, tuntutan itu berkembang dan meminta pemerintah federal mencabut semua batasan aturan COVID-19.
Berikut tujuh fakta protes antivaksin Kanada, yang dilakukan oleh para pengemudi truk dan memecahkan rekor sebagai protes terbesar di Kanada.
1. Ada dua protes sopir truk dengan dua masalah berbeda
Demonstrasi menolak wajib vaksin sopir truk Kanada mulai dilakukan pada 22 Januari dengan tajuk "Freedom Convoy." Tapi, pada saat bersamaan, ada ratusan sopir truk yang juga melakukan protes.
Mereka berangkat dari negara bagian British Columbia menuju Vancouver. Menurut Reuters, sekitar 150 truk yang melakukan konvoi itu melakukan protes pada kondisi jalan yang buruk dan berbahaya, tidak terkait dengan konvoi melawan mandat wajib vaksin.
Sekretaris Jenderal dan Koordinator WCTA (West Coast Truck Associated), Anjay Singh Toor, mengatakan "protes kami adalah untuk kondisi jalan yang tidak terawat dan kondisi jalan raya yang buruk. Kami tidak ada hubungannya dengan konvoi (anti) vaksin."
Hanya saja, secara hampir bersamaan, ada sopir truk lintas negara yang menolak mandat wajib vaksin dan melakukan demonstrasi dari Vancouver menuju ibu kota Ottawa. Protes yang mereka lakukan itu menggunakan nama Konvoi Kebebasan.