Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, China mengirim kapal militer dan jet tempur pada Jumat pagi, lalu melintasi garis tengah Selat wilayahnya. Melansir Al Jazeera, China masih mengadakan latihan militer di perairan dekat Taipei, dan jadi simulasi terbesar yang dilakukan mereka di selat Taiwan. Simulasi diperkirakan berlangsung hingga Minggu.
Pada Kamis, Gedung Putih memanggil duta besar China yaitu Qin Gang, untuk mengutuk tindakan agresif yang dilakukan pemerintahan Xi Jinping. Gedung Putih menegaskan kembali bahwa AS tidak menginginkan terjadi krisis di wilayah tersebut.
Di sisi lain, China mengatakan telah memanggil diplomat dari negara-negara Eropa di wilayah pemerintahannya. Hal itu sebagai bentuk protes atas pernyataan keanggotaan G7 dan Uni Eropa, yang mengkritik ancaman latihan militernya di sekitar Taiwan.
Sementara itu, Nobuo Kishi dari Kementerian Pertahanan Jepang menyebut, ada lima rudal yang ditembakkan oleh China dan mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif Jepang di lepas pantai Hateruma.
Pihaknya juga protes dan menganggap serangan rudal oleh China sebagai “ancaman serius terhadap keamanan nasional Jepang dan keselamatan rakyat Jepang”. Mereka yakin bahwa empat rudal yang ditembak dari pantai tenggara China di Fujian, telah terbang di atas wilayah Taiwan.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang bertemu Pelosi pada hari Jumat di Tokyo mengatakan, latihan militer China yang ditujukan ke Taiwan merupakan “masalah besar” yang mengancam perdamaian dan keamanan regional. Dirinya menambahkan bahwa peluncuran rudal harus segera dihentikan.