Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang bocah Palestina menarik gerobak yang membawa saudaranya dan barang-barang mereka saat mereka melarikan diri dari rumah mereka selama serangan udara dan artileri Israel, dekat lokasi bangunan menara yang hancur dalam serangan sebelumnya di Kota Gaza, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Jakarta, IDN Times - Laporan Euro-Med Human Rights Monitor mengungkap, sembilan dari 10 anak di Jalur Gaza menderita gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder/PTSD) setelah agresi militer Israel pada Mei 2021 lalu.

Dilansir Middle East Eye, jajak pendapat yang melibatkan 530 responden itu bertujuan untuk mengetahui bagaimana serangan selama 11 hari berdampak terhadap kesejahteraan dan perubahan perilaku anak-anak.

1. Ribuan ibu hamil juga menjadi korban

Tampilan satelit menunjukkan bangunan hancur akibat serangan udara di Kota Gaza, Rabu (12/5/2021). ANTARA FOTO/Satellite image 2021 Maxar Technologies/Handout via REUTERS.

Laporan lain yang diungkap adalah sekitar 2.500 perempuan hamil, yang hendak melahirkan dalam tiga bulan ke depan, kemungkinan besar menderita penyakit kompilasi saat persalinan. Hal itu merupakan efek langsung atau tidak langsung dari serangan Israel.

Ketegangan antara Hamas dengan Israel menewaskan lebih dari 248 orang, termasuk sekitar 65 anak-anak. Israel memborbardir komplek perumahan sipil, kantor media, pusat medis, termasuk sekolah dengan dalih tempat tersebut digunakan sebagai basis operasi Hamas.

2. Ribuan anak menjadi korban

Editorial Team

Tonton lebih seru di