Israel Sebut Indonesia dan 2 Negara Ini Tidak Jujur soal Konflik Gaza

Yogyakarta, IDN Times - Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, melontarkan kritik kepada Indonesia dan dua negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam.
Hal itu terkait serangan senjata Israel ke Palestina pada pertengahan Mei lalu. Saat itu, Indonesia bersama Malaysia dan Brunei menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera melakukan tindakan, agar menghentikan kekerasan Israel kepada warga Palestina.
1. Israel sebut pemimpin Indonesia, Brunei dan Malaysia tidak jujur

Menurut Karni, kritik yang disampaikan ketiga pemimpin negara tersebut 'tidak jujur'. Ia menyebut, mereka justru mengabaikan sifat sebenarnya dari konflik.
Ia berpendapat konflik yang terjadi bukan antara Israel dan rakyat Palestina, melainkan Israel dengan Hamas.
"Hamas adalah organisasi anti-semit. Saya tidak yakin banyak orang yang berpartisipasi dalam debat media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas,” kata Karni.
Meski Hamas membantah bahwa mereka anti-semit, menurut Karni, Hamas adalah faksi Palestina yang berkuasa di Gaza.
2. Israel siap dialog dengan Indonesia, Brunei dan Malaysia

DilansirThe Jerusalem Post, Karni mengatakan, Israel bersedia dialog dengan ketiga negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei, meski ia juga tak menepis ketiga negara tersebut mengutuk serangan Israel di Gaza pada pertengahan Mei lalu.
“Kami bersedia berbicara, kami bersedia untuk bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami,” ujar dia.
Sebagai informasi, di Asia Tenggara, Israel sudah memiliki kedutaan besar di Vietnam, Thailand, Filipina, dan Myanmar.
3. Menlu Retno Marsudi desak PBB segera bertindak

Sebagai informasi juga, pada akhir Mei lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan PBB menyelesaikan permasalahan mendasar pada konflik Israel-Palestina. Pada konferensi pers virtual dari New York, Jumat (21/5/2021), ia menitikberatkan pada tiga pesan kunci.
“Tiga pesan kunci saya yaitu penghentian kekerasan dan dilakukannya gencatan senjata, memastikan akses kemanusiaan dan pelindungan rakyat sipil, dan mendorong dimulainya kembali proses negosiasi multilateral yang kredibel,” kata Retno.