Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times - Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa pihaknya akan menolak pembicaraan apa pun dengan Jepang, termasuk melakukan pertemuan puncak. Ini terjadi setelah Tokyo mempermasalahkan penculikan warga Jepang dan program nuklir Korea Utara.

Kim Yo-jong, wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa, menyampaikan pernyataan tersebut sehari setelah dia mengatakan bahwa Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berniat untuk mengadakan pertemuan puncak dengan saudaranya.

“Pihak Jepang-lah yang pertama-tama mengetuk pintu meminta pertemuan puncak Jepang-DPRK (nama resmi Korea Utara) tanpa prasyarat, dan DPRK hanya mengklarifikasi pendiriannya bahwa mereka akan menyambut Jepang jika siap untuk memulai awal yang baru, dan tidak terobsesi dengan masa lalu," kata Kim dalam pernyataan yang dirilis KCNA pada Selasa (26/3/2024).

1. Korut kesal dengan sikap Jepang yang terus mengangkat isu penculikan warganya

Dilansir Reuters, Kim mengatakan bahwa Tokyo tidak punya keberanian sama sekali untuk mengubah sejarah, setelah Jepang kembali mengangkat isu penculikan warga negara Jepang dan program nuklir dan rudal Pyongyang.

“Hal ini dibuktikan dengan sikap Jepang yang berpegang teguh pada isu-isu yang tidak dapat diselesaikan dan tidak ada yang perlu diselesaikan,” katanya.

Dia menyoroti pernyataan juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, yang sebelumnya menolak klaim Korea Utara bahwa masalah penculikan telah diselesaikan.

Sementara itu, Kishida pada Selasa malam menolak untuk menanggapi komentar Kim tersebut. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang akan melanjutkan upayanya untuk menyelesaikan masalah dengan Korea Utara berdasarkan kebijakan yang ada.

2. Jepang ingin pastikan nasib warganya yang belum kembali

Editorial Team

Tonton lebih seru di