Kim Jong Un Ucapkan Selamat ke Putin Menang Pemilu Rusia 2024
Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin yang memenangkan Pemilu Rusia 2024.
“Saya sangat yakin bahwa di bawah kepemimpinan Anda yang energik dan tepat, rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan demi mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional serta membangun dunia multipolar yang independen,” kata Kim, dikutip dari NK News, Selasa (19/3/2024).
“Karena hubungan kedua pemimpin berkembang dengan baik, seperti kerja sama teknologi, pasokan amunisi untuk Rusia, serta front persatuan melawan kekuatan Amerika Serikat (AS), maka hal ini akan terus berlanjut pada masa mendatang,” ucap Kim lagi.
1. Putin klaim kemenangan di pemilu Rusia
Presiden petahana Rusia, Vladimir Putin mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan umum Rusia 2024 yang digelar dari 15-17 Maret kemarin.
Dilansir dari TASS, Putin disebut menang telak dengan meraup 87,56 persen suara dari 95,08 persen surat suara yang masuk berdasarkan hasil yang ditampilkan Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia.
Calon presiden Partai Komunis, Nikolay Kharitonov, berada di posisi kedua dengan meraup suara 4,28 persen dan calon dari Partai Rakyat Baru, Vladislav Davankov dengan meraup 3,85 persen. Sementara kandidat terakhir dari Partai LDPR, Leonid Slutsky hanya meraup sekitar 3,15 persen.
Melihat suara yang diraupnya cukup tinggi, Putin segera menggelar pidato kemenangan di Kremlin.
“Tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin mengintimidasi kita, tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin menekan kita, kemauan kita, kesadaran kita, tidak ada seorang pun pernah berhasil melakukan hal seperti ini dalam sejarah,” kata Putin.
Dengan hasil yang dirilis KPU Rusia, Putin dipastikan bakal memimpin Negeri Beruang Merah tersebut setidaknya enam tahun ke depan.
2. AS sebut Rusia curang
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyebut bahwa Pemilu Rusia 2024 adalah sebuah kecurangan.
“Pemilu ini jelas tidak bebas dan adil mengingat Putin telah memenjarakan lawan politik dan mencegah orang lain mencalonkan diri untuk melawannya,” sebut pernyataan dari Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
3. Ukraina sebut Putin kecanduan kekuasaan
Sementara, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Putin sudah kecanduan kekuasaan.
“Tidak ada kejahatan yang tidak dilakukannya hanya untuk memperpanjang kekuasaan pribadinya,” ucap Zelenskyy.
