Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kim Yo-jong yang merupakan adik dari Pemimpin Korut, Kim Jong-un. twitter.com/NorthKoreaFirst

Jakarta, IDN Times - Kim Yo Jong, adik dari penguasa tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, menyebut Presiden Korea Selatan dan pemerintahanya “idiot” dan “anjing liar yang berlari menggerogoti tulang dari Amerika Serikat (AS)”.

Melansir AP, hinaan tersebut dilontarkan Kim setelah dua hari lalu Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk menjatuhkan saksi tambahan kepada Korea Utara atas serangkaian uji coba rudalnya baru-baru ini.

"Saya bertanya-tanya 'sanksi' apa yang akan dijatuhkan oleh kelompok Korea Selatan, yang tidak lebih dari anjing liar yang berlari menggerogoti tulang yang diberikan oleh AS, dan dengan lancang dikenakan pada Korea Utara. Sungguh tontonan yang luar biasa!" kata Kim pada Kamis (24/11/2022), dalam laporan media pemerintah Korean Central News Agency (KCSA).

1. Ancam Korsel jadi target serangan jika berani mengambil tindakan keras

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol saat menyaksikan peluncuran roket Nuri dari kantornya di Seoul pada Selasa (21/6/2022) waktu setempat. (instagram.com/sukyeol.yoon)

Kim mengatakan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan pemerintahannya terus menciptakan situasi berbahaya antara kedua negara. Ia mengancam akan memberikan balasan bagi pihak-pihak yang berusaha menekan negaranya.

"Kami peringatkan bagi orang kurang ajar dan bodoh itu sekali lagi bahwa sanksi dan tekanan dari AS dan antek Korea Selatan terhadap Korea Utara akan menambah permusuhan dan kemarahan, dan mereka akan mendapatkan balasannya,” ucap Kim.

Kim, yang menjabat wakil direktur departemen Komite Pusat Partai Buruh Korea, menyebut bahwa Korea Selatan sebelumnya tidak menjadi “target” mereka pada masa presiden Moon Jae berkuasa.

Mengutip UPI, rezim Moon berfokus membangun hubungan dengan Korea Utara hingga mencapai periode pemulihan hubungan diplomatik antarkedua negara. Negosiasi kemudian terhenti usai pertemuan puncak pada Februari 2019 antara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump berakhir tanpa kesepakatan.

"Saya heran mengapa orang-orang Korea Selatan masih tetap menjadi penonton pasif terhadap tindakan 'pemerintah' Yoon Suk Yeol dan orang bodoh lainnya yang terus menciptakan situasi berbahaya," tambahnya.

2. Korea Selatan sesali ungkapan Kim

Editorial Team

Tonton lebih seru di