Paris, IDN Times – Kelompok ekstrimis Islam yang berafiliasi dengan Al Qaeda, Jama’at Nasr al-Islam wal Muslim (JNIM) mengaku bertanggung jawab atas tewasnya tiga tentara Prancis di Mali. Ketiga tentara itu tengah dalam operasi militer Barkhane, sebuah misi intervensi anti-teror Prancis di wilayah Sahel, Afrika yang dimulai sejak tahun 2013.
Melansir dari France24, Sabtu (2/1/2021), klaim kelompok JNIM atas kejadian itu dirilis oleh Al-Zallafa, sebuah media platform milik kelompok tersebut. Dalam pernyataanya, mereka beralasan bahwa keberadaan pasukan militer di wilayah tersebut, kasus penerbitan karikatur Nabi Muhammad di Prancis hingga pembelaan Presiden Prancis Macron atas nama “freedom of expression” terkait karikatur menjadi penyebab mengapa mereka melakukan tindakan tersebut.