Teroris Al Qaeda Ini Hidup Mewah di Penjara Guantanamo
Pepatah pernah mengatakan kejujuran adalah kesederhanaan yang paling mewah sepanjang hidupnya. Rupanya tahanan Guantanamo ini telah mengikuti pepatah ini sehingga ia mendapatkan fasilitas yang sangat layak selama ditahan. Namun, uniknya lagi tahanan teroris ini ditahan di Guantanamo, di mana sebagian besar orang menilai tempat penjara ini merupakan tempat yang paling sadis bagi para tahanan teroris. Bagaimana awal ceritanya?
1. Pelaku ini terlibat dalam aksi pengeboman terhadap kapal tanker pada tahun 2002

Dilansir dari nypost.com, tahanan beruntung yang diketahui bernama Ahmed Al Darbi ini ditangkap setelah kejadian pengeboman terhadap tanker kapal berbendera Perancis. Saat itu, Darbi merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Darbi pun menceritakan siapa di balik dalang pengeboman itu, dan ia menyebutkan pelaku bernama Abd al Rahim al Nashiri yang menjadi biang kerok dari peristiwa ini.
Saat itu, kapal tanker berbendera Perancis membawa bahan muatan sebanyak 397.000 barel minyak mentah yang sedang berada di Teluk Aden, Yaman, dan di situ juga salah satu pelaku menaruh bom TNT ke dalam kapal tersebut. Akibatnya, 1 orang tewas serta 12 kru kapal lainnya mengalami luka-luka.
Tak hanya satu orang yang diucapkan oleh Darbi selama persidangan, nama Nashwan al Tamir pun juga tak lupa disebutkan oleh Darbi sendiri yang dilaporkan sebagai eks komandan Al Qaeda. Ia pun juga membeberkan nama asli dari Tamir sendiri yang tak lain adalah Abd al Hadi al Iraqi. Adik ipar dari Darbi sendiri, Khalid al Mihdhar, diduga sebagai pelaku pembajakan pengeboman saat menyerang gedung Pentagon yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 lalu.
2. Berkat kejujurannya, Darbi hidup bak seorang raja di Guantanamo

Dengan berbagai kesaksian yang disampaikan secara jujur, Darbi pun rupanya mendapatkan imbalan yang sangat istimewa dibandingkan para tahanan lainnya. Darbi memperoleh fasilitas seperti konsol game Playstation 3, laptop, DVD Player, serta cat air untuk mengeluarkan hasratnya di penjara ketika menekuni hobi melukis. Tak hanya itu, Darbi memperoleh layanan seperti sebuah software untuk mengasah kemampuannya dalam berbahasa Inggris, mendapatkan layanan streaming secara gratis dari sebuah sitkom Amerika "Arrested Development.
Tak ketinggalan Darbi selama dipenjara di Guantanamo juga bisa menikmati makanan sesuai permintaannya. Sebut saja seperti makanan ringan Oreo, dan menyantap ayam, domba, dan kelinci. Tentu apa yang didapatkan oleh Darbi selama ini sebagai imbalan berkat kejujuran yang ia ungkapkan selama persidangan dan rasanya perlakuan terhadap Darbi ketimbang tahanan lainnya sangat diperlakukan secara istimewa. "Yang diminta adalah kejujuran. Saya tidak akan memberi hal lain segala kesaksian jujur", ungkap Darbi selama mengikuti persidangan.
3. Rencananya akan dipindahkan ke sebuah program rehabilitasi di Arab Saudi

Perlakuan istimewa Darbi pun semakin bertambah, karena rencananya Darbi akan dipindahkan dari Guantanamo ke sebuah tempat program rehabilitasi di Arab Saudi setelah beberapa tahun lamanya mendekam di penjara Guantanamo. Namun sebelumnya deportasi ke program rehabilitasi di sana pun harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis. Menurut pengacara Darbi, Mayor Yolanda Miller, Darbi harus berkomunikasi dengan pihak militer apabila mereka membutuhkan keterangan mengenai Al Qaeda.
4. Guantanamo dikenal sadis terhadap para tahanan
Seperti yang diketahui sebelumnya, penjara Guantanamo ini dikenal sangat sadis terhadap para tahanan yang mendekam di sana. Tak jarang, para tahanan pun mendapatkan perlakuan tidak pantas oleh para penjaga. Sebut saja dengan menendang, menghajar, bahkan berbagai jenis penyiksaan lainnya tanpa ampun terhadap para tahanan yang didominasi pelaku terorisme. Bahkan, ada yang lebih mengejutkan lagi yakni diperkosa oleh beberapa orang penjaga wanita sekaligus. Kejadian ini sendiri pernah terjadi oleh salah seorang napi bernama Mohamedou Ould Slahi.
Para penjaga wanita ini yang saat itu berjumlah 3 orang melakukan hubungan badan sebagai bentuk interogasi terhadap pelaku untuk menurunkan harga diri pelaku dan pada akhirnya pelaku mau mengakui segala kesalahannya ini. Beberapa waktu lalu, wacana penutupan penjara Guantanamo sendiri sempat beredar luas ketika pemerintahan Amerika Serikat masih dipimpin oleh Presiden Barack Obama, namun sayangnya urung terjadi lantaran sebagian besar warga Amerika Serikat menginginkan penjara ini tetap terbuka akibat trauma peristiwa 11 September 2001 lalu.