Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Afrika Selatan (unsplash.com/shaunmcreatives)

Jakarta, IDN Times - Afrika Selatan (Afsel), pada Jumat (4/4/2025), tidak akan membalas kebijakan tarif pajak yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pretoria akan tetap berhubungan baik dengan Washington.

"Kami tetap berkomitmen pada keuntungan bersama dari perdagangan dengan AS. Kebijakan unilateral dan penetapan tarif ini memang menjadi kekhawatiran dan halangan dari perdagangan serta kesejahteraan," tuturnya, dikutip dari Africa News

Belakangan ini, hubungan kedua negara terus memanas setelah Trump menuding Afsel melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kepada warga kulit putih keturunan Eropa. Ia pun sudah menawarkan suaka bagi warga kulit putih Afsel di AS. 

1. Sektor kunci Afsel terdampak kebijakan Trump

Ekonom asal Afsel, Xhanti Payi, mengatakan bahwa selama ini Afsel memiliki hubungan dagang yang ekspansif dengan AS. Afsel sudah mengekspor berbagai macam produk dan AS menjadi tujuan ekspor terbesar keduanya. 

"Ini yang kami sebut sebagai komoditas keras, termasuk baja. Kemudian ada pula komoditas lunak, seperti produk pertanian, misalnya anggur, jeruk, dan lainnya. Afsel juga mengekspor mesin dan suku cadang kendaraan senilai 2 miliar dolar AS (Rp198,7 triliun)," terangnya. 

Payi menyebut bahwa semua komoditas tersebut penting bagi Afsel. Namun, ia menyebut Afsel memiliki komoditas yang cukup beragam dan sudah menjalin hubungan perdagangan dengan berbagai negara di dunia. 

Ia mengklaim bahwa negara-negara kecil yang akan terdampak lebih besar dari tarif baru AS ini karena tidak memiliki komoditas ekonomi yang beragam. 

2. Industri tekstil Lesotho terdampak kebijakan tarif Trump

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di