Tedros Adhanom Ghebreyesus (Twitter.com/UN Geneva)
Sebelum WHO Afrika mengumumkan keadaan darurat untuk cacar monyet dan WHO Eropa mendesak untuk mencegah penyebaran penyakit itu di Benua Biru, pekan lalu WHO mengatakan bahwa cacar monyet bukan darurat kesehatan masyarakat global.
"Direktur Jenderal WHO sependapat dengan saran yang ditawarkan oleh Komite Darurat IHR mengenai wabah cacar monyet di berbagai negara dan, saat ini, tidak menentukan bahwa peristiwa tersebut merupakan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC)," kata WHO dilansir laman resminya.
Meski begitu, lembaga kesehatan PBB itu mengakui sifat darurat wabah cacar monyet diperlukan untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
"Apa yang membuat wabah (cacar monyet) saat ini mengkhawatirkan adalah penyebaran yang cepat dan terus berlanjut ke negara dan wilayah baru, dan risiko penularan lebih lanjut dan berkelanjutan ke populasi yang rentan termasuk orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan, perempuan hamil dan anak-anak," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO.
Tedros menekankan perlunya perhatian dan tindakan kolektif yang terkoordinasi, termasuk pengawasan, pelacakan kontak, isolasi, perawatan pasien, memastikan vaksin, dan alat perawatan lain untuk dibagikan secara adil.