Perdana Menteri Prancis, Sébastien Lecornu (Politeknik Ecole Université Paris-Saclay, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Lecornu berjanji menyusun anggaran 2026 dengan target defisit sekitar 4,7 persen dari PDB, sedikit lebih tinggi dibanding target Bayrou sebesar 4,6 persen. Ia mengakui adanya tuntutan masyarakat atas keadilan pajak yang lebih besar, tetapi meragukan efektivitas pajak kekayaan.
“Ada permintaan politik dan sosial untuk keadilan pajak yang lebih besar, khususnya untuk memulihkan keuangan publik kita. Kita tidak bisa menolak diskusi ini begitu saja. Tapi apakah pajak Zucman adalah jawaban yang tepat? Jawaban satu-satunya? Secara pribadi, saya tidak percaya demikian,” kata Lecornu, dikutip dari The Guardian.
Ia juga mengirim surat ke serikat pekerja dengan janji memperbaiki aturan pensiun bagi perempuan. Namun tawaran ini ditolak, karena serikat menuntut pembatalan penuh reformasi 2023.
“Pekerja yang kami temui mendukung kebutuhan untuk keadilan pajak dan keadilan sosial yang lebih besar dan mengakui perlunya anggaran yang memenuhi kebutuhan sekolah,” kata Aurélie Gagnier dari FSU-SNUipp.
Dilansir dari ABC News, dampak aksi mogok terlihat di berbagai sektor. Layanan kereta cepat SNCF berjalan normal, tetapi beberapa jalur regional dan komuter di Paris beroperasi dengan kapasitas terbatas. Metro Paris tetap ramai, walaupun sejumlah sekolah dan fasilitas kesehatan ikut terdampak. Dibanding pemogokan bulan lalu, jumlah peserta kali ini memang menurun, menandakan sulitnya menjaga momentum di tengah ketidakpastian politik.