Organisasi Hak Asasi Manusia Ekuador pada Senin (20/6/2022) menyebutkan, setidaknya terdapat 39 jenis pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh otoritas setempat kepada para pendemo.
Antara 13-19 Juni, aparat keamanan sudah menahan setidaknya 79 orang dan melukai sebanyak 55 warga sipil dalam bentrokan. Pelanggaran HAM ini juga terjadi ketika arapat keamanan menggerebek Pusat Kebudayaan Benjamin Carrion.
Dilaporkan Telesur, jumlah tersebut kemungkinan masih terus bertambah, mengingat kebrutalan yang dilakukan aparat kepolisian kepada para pendemo. Hal ini juga diungkapkan oleh Wali Kota Cayambe yang menjadi tempat perempuan pribumi bekerja di industri bunga.
"Rekan kami dari Cayambe, Imbabura, dan Guayllabamba telah menjadi korban kebrutalan yang dilakukan pasukan bersenjata. Tiga warga terluka akibat terkena semprotan gas air mata. Di Guayllabamba, seorang remaja 18 tahun tewas dan lima orang terluka usai jatuh ketika melarikan diri dari pukulan petugas," tutur Wali Kota Cayambe.
"Terdapat tujuh orang yang ditahan, salah satunya adalah saudara saya yang disiksa dan ditarik dari rumahnya di Collas. Mereka mengharuskan mereka berlutut di tengah hujan dan malam," tambahnya.