Jakarta, IDN Times - Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengkritik keras raksasa perusahaan teknologi Google dan Meta pada Kamis (9/6/2022). Navalny mengkritik kebijakan baru Google dan Meta untuk menutup layanan periklanan bagi Rusia.
Kedua perusahaan tersebut beralasan, penutupan iklan akan menghambat Rusia dalam menyebarkan propagandanya. Namun, menurut Navalny, kebijakan itu juga menyebabkan para tokoh oposisi tidak dapat melakukan kampanye antiperang untuk menunjukkan apa yang terjadi di Ukraina.
Kebijakan ini malah berbalik menguntungkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Namun, pada saat yang sama, Google dan Meta, dengan menutup layanan iklan mereka di Rusia, telah merampas kesempatan oposisi untuk melakukan kampanye antiperang, memberikan hadiah besar kepada Putin," kata dia, dilansir Reuters.