Jakarta, IDN Times - Dua negara Afrika Utara, yakni Aljazair dan Maroko, hubungan mereka yang bertetangga telah digerogoti oleh krisis selama puluhan tahun. Mereka berperang pada 1963, kemudian perang lagi pada tahun 1975-1991.
Belum cukup perselisihan itu, perbatasan Aljazair-Maroko ditutup pada tahun tahun 1994 dan perselisihan tetap berlangsung atas status politik Sahara Barat.
Aljazair mendukung Sahara Barat yang jadi bagian Maroko. Di sisi lain, Maroko dituduh Aljazair mendukung kelompok separatis yang ada di negaranya.
Pada hari Selasa (24/8), Kementrian Luar Negeri Aljazair memutuskan untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan Maroko. Beberapa persoalan disampaikan oleh Ramdane Lamamra, Menteri Luar Negeri Aljazair seperti menuduh Maroko menggunakan spyware Pegasus terhadap pejabatnya, dukungan kepada kelompok separatis dan kegagalan komitmen bilateral.