TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siswa Korban Penembakan SMA di AS Desak Penjualan Senjata Dihentikan

Iya juga ya. Kenapa mudah sekali dapat senjata di sana ya?

Deutsche Welle

Fort Lauderdale, IDN Times - Dalam sebuah demonstrasi emosional di Fort Lauderdale, para politisi dan siswa SMA Marjory Stoneman Douglas meminta pemerintah Amerika Serikat melarang penjualan senjata.

Mereka juga mendesak masyarakat agar tidak lagi memilih anggota parlemen yang tidak setuju dengan usulan tersebut, atau malah mendapat dana kampanye dari National Rifle Association, asosiasi produsen senjata di AS.

Dalam pidato berapi-api, siswi senior Emma Gonzalez meminta anggota parlemen melakukan sesuatu untuk mencegah penembakan massal di sekolah kembali terulang.

"Kami tentu tidak mengerti mengapa lebih sulit untuk membuat rencana dengan teman-teman di akhir pekan daripada membeli senapan otomatis atau semi otomatis," ujar Gonzalez seperti dikutip oleh CNN.

Gonzalez mengaku bersembunyi di dalam auditorium sekolah saat Nikolas Cruz melakukan penembakan hari Rabu (14/2/2018) yang menewaskan 17 orang. Dalam pidatonya, dia menuntut perubahan undang-undang kontrol senjata.

1. Emma Gonzales, siswa tahun akhir di SMA Marjory Stoneman Douglas, hanya bisa menangis saat mengingat kejadian nahas di Hari Kasih Sayang tersebut

The Times of Israel

"Mungkin orang dewasa sudah terbiasa mengatakan, 'Memang seperti itu,'" katanya. "Tapi jika kami siswa telah belajar sesuatu, kami akan gagal jika tidak belajar dari hal yang berlalu. Dan jika dalam kasus ini (penembakan) Anda tetap tak melakukan apa-apa, tetap akan ada orang yang tewas."

"Politisi yang duduk di rumah berlapis emas dan kursi senat yang didanai oleh NRA mengatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini. Kami sebut itu sebagai omong kosong!"

"Mereka mengatakan bahwa undang-undang senjata yang lebih tegas tidak mengurangi angka kekerasan senjata. Kami sebut itu omong kosong."

Senator Gary Farmer, anggota parlemen yang menginisiasi demonstrasi tersebut, sejak dulu telah meminta kepada Kongres AS agar undang-undang penjualan senjata dihapuskan.

2. Nikolas Cruz, pelaku penembakan di sekolah yang menewaskan 17 orang, kini menghadapi ancaman vonis mati

Pittsburgh Post-Gazette

Dia mengatakan orang-orang yang lebih meminta peningkatan keamanan sekolah sama sekali tidak menangkap inti masalahnya. Farmer berkilah bahkan jika keamanan diperkuat sekalipun, orang-orang dengan senapan semi-otomatis masih bisa membunuh di taman dan bahkan gereja.

Dalam sebuah pidato di hadapan simpatisan Presiden Trump di kota Dallas, Texas, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan pemerintah akan ikut serta dalam mencari solusi.

"Kami akan mengusut tuntas kejadian (di Parkland) ini," katanya pada hari Sabtu seperti dilansir oleh Washington Examiner. "Dan saat ini, Departemen Kehakiman sudah bekerja dengan biro di seluruh pemerintahan kita untuk mempelajari masalah hubungan kesehatan mental dan kriminalitas. Dan ketika Presiden Trump bertemu dengan seluruh gubernur negara bagian dalam beberapa minggu lagi, dia akan menetapkan keselamatan sekolah sebagai prioritas utama."

Berdasarkan perkembangan terbaru, tim pengacara pelaku mengatakan Nikolas Cruz akan mengaku bersalah jika jaksa tidak menjatuhkan hukuman mati. Opsinya, jaksa pengadilan hanya menjatuhkan hukuman penjara, bisa seumur hidup, tanpa pembebasan bersyarat.

Verified Writer

Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya