TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bikin Petisi, Ukraina Dianggap Berambisi Ingin Punya Senjata Nuklir

Adiknya pemimpin Korut, Kim Jong Un menuding Ukraina

Adik Kim Jong-un (Pemimpin Korea Utara), Kim Yo-jong. (Twitter.com/SungYoonLee1)

Jakarta, IDN Times - Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menuduh Ukraina meminta senjata nuklir. Pernyataan itu dilaporkan media pemerintah KCNA pada Sabtu (1/4/2024) waktu setempat.

Tuduhannya itu didasarkan pada petisi daring di Ukraina yang sejauh ini baru mendapat kurang dari 1.000 tanda tangan. Kim mengatakan bahwa petisi itu bisa jadi merupakan plot politik dari kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy. Namun, dia tidak memberikan bukti apa pun yang mendukung tuduhannya itu.

Baca Juga: NATO Kritik Niat Putin Mau Taruh Senjata Nuklir di Belarus 

Baca Juga: Polandia: Belarus Akan Disanksi Berat jika Tampung Nuklir Rusia

1. Petisi muncul usai Putin berencana tempatkan senjata taktis di Belarus

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (pixabay.com/DimitroSevastopol)

Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu mengumumkan bahwa Moskow berencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus, dilansir ANTARA dari Reuters.

Menyusul pengumuman itu, sebuah petisi publik diajukan ke situs web kantor kepresidenan Ukraina pada Kamis, yang menyerukan agar Ukraina menjadi tempat bagi senjata nuklir, atau agar Ukraina dipersenjatai dengan senjata nuklirnya sendiri.

Hingga Sabtu sore, petisi itu hanya mendapatkan 611 tanda tangan, masih jauh dari 25 ribu tanda tangan yang diperlukan untuk mendapatkan respons dari Zelenskyy. Para pejabat Kiev sejauh ini belum mengomentari petisi tersebut.

Baca Juga: Ukraina Serukan Pertemuan Darurat PBB untuk Lawan Rencana Nuklir Putin

2. Korut selalu dukung Rusia

ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Korut menjalin hubungan yang lebih erat dengan Rusia di tengah isolasi oleh negara-negara Barat. Negara itu mendukung posisi Moskow setelah Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu, termasuk pencaplokan wilayah Ukraina yang dinilai sebagai tindakan ilegal oleh sebagian besar anggota PBB.

Namun, Korut membantah telah memberikan senjata kepada Rusia. Mereka menepis tuduhan negara-negara anggota G7 yang merencanakan sanksi kepada perusahaan di Korea Utara serta China dan Iran, yang diyakini memberi Rusia suku cadang serta teknologi militer kepada Rusia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya