TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Austria Ingin Lepas Ketergantungan Gas Alam dari Rusia

Takut digunakan biayai perang di Ukraina

Menteri Energi Austria, Leonore Gewessler. (twitter.com/lgewessler)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi Austria, Leonore Gewessler, menyatakan keinginannya untuk mengurangi ketergantungan pasokan gas alam dari Rusia. Ia pun berencana mencari opsi pengganti dengan mendatangkan suplai gas alam dari sejumlah negara lain. 

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, mayoritas negara Eropa sudah mengurangi pasokan gas alam dari Rusia. Austria masih terus mengimpor gas alam dari Rusia usai perang karena termasuk negara netral di Eropa bersama dengan Swiss dan Irlandia. 

1. Dorong pengurangan suplai gas dari Gazprom secara bertahap

Gewessler mengumumkan rencana pengurangan gas alam dari Rusia dengan memaksa perusahaan energi lokal untuk mengganti pasokan gas dari Rusia secara bertahap. 

"Ketergantungan gas alam dari Rusia mengancam kesejahteraan, keamanan, dan masa depan negara kami. Terlalu bergantung dengan Moskow adalah sebuah kegagalan pasar yang berarti negara harus mengambil tindakan," ungkapnya pada Senin (12/2/2024), dilansir Politico.

Dalam proposal itu, perusahaan gas Austria diharuskan menunjukkan peningkatan suplai gas alam dari sumber non-Rusia. Pemerintah juga akan membentuk komisi independen khusus untuk mengevaluasi biaya pemutusan kontrak jangka panjang dengan Gazprom. 

Sampai saat ini, perusahaan Austria sudah menyetujui kontrak pengadaan gas alam jangka panjang dari Rusia yang baru akan berakhir pada 2040. 

Baca Juga: PM Hungaria Minta Ukraina Jadi Negara Penyanggah Eropa-Rusia

2. Austria tambah pasokan gas alam dari Rusia usai perang

Setelah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina, Austria tidak mengikuti jejak negara Uni Eropa (UE) lain yang mulai mengganti pasokan gas alam dari sumber selain Rusia. Bahkan, negara Eropa Tengah itu justru menambah suplai gas dari Rusia. 

Dilaporkan Euractiv, ketika pecahnya perang pada Februari 2022, Wina mengimpor 80 persen suplai gas alam dari Gazprom. Pada Desember 2023, ketergantungan Austria pada gas alam Rusia melonjak drastis hingga 98 persen. 

Meskipun demikian, Austria sempat hanya mengimpor gas alam dari Rusia sebesar 17 persen pada Oktober 2022 yang disebabkan pembatasan ekspor gas. Namun, Rusia kembali meningkatkan ekspor gas pada Agustus 2023. 

Impor gas alam Austria pada 2022 mencapai 7 miliar euro (Rp117,7 triliun) dan jumlahnya turun pada 2023 sebesar 3 miliar euro (Rp50,4 triliun), imbas turunnya harga gas alam. Namun, Gewessler mengkhawatirkan Austria ikut mendanai perang di Ukraina. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya