TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bulgaria Tolak Hoaks Gabung Schengen Picu Krisis Migrasi

Khawatir jadi pusat penampungan migran di Eropa

bendera Bulgaria (unsplash.com/@aboodi_vm)

Jakarta, IDN Times - Bulgaria menolak hoaks yang menyebut bahwa bergabung dengan Schengen akan menimbulkan krisis migrasi. Pihaknya menyebut ini hanya sebuah propaganda untuk mencegah Bulgaria jadi anggota Schengen. 

Austria dan Belanda menjadi negara yang menolak masuknya Bulgaria dan Rumania ke dalam area Schengen. Kedua negara itu menganggap bakal ada lonjakan migran ilegal di Eropa Barat, jika kedua negara Eropa Timur itu dimasukkan dalam area tanpa pembatasan. 

1. Tekankan tidak ada krisis migrasi di Bulgaria

Bulgaria menekankan, negaranya tidak menghadapi krisis migrasi yang ditimbulkan oleh masuknya migran ilegal. Pihaknya juga menampik kabar bohong yang menyebut terdapat pembangunan penampungan pengungsi baru di Bulgaria. 

"Bulgaria tidak menghadapi krisis akomodasi pengungsi dari negara-negara ketiga. Tidak ada pusat penampungan pengungsi baru yang sedang dibangun saat ini. Kami menolak klaim bahwa 5-20 ribu pengungsi datang ke Bulgaria," terangnya pada Minggu (7/1/2024), dikutip The Sofia Globe.

"Ini adalah trik propaganda menyesatkan dengan menyebarkan data dan jumlah yang tidak selaras dengan topik percakapan, tetapi tetap mampu membuat bingung warga dan menimbulkan kekhawatiran," sambungnya. 

Sofia mengecam informasi menyimpang ini berasal dari luar negeri yang dimaksudkan agar Bulgaria tidak masuk dalam anggota Schengen. Bahkan, menyebut ada pihak yang tidak ingin warga Bulgaria hidup dalam standar tinggi, seperti halnya negara-negara Eropa Barat. 

Baca Juga: Presiden Bulgaria Tolak Penghancuran Monumen Uni Soviet di Sofia

2. Bulgaria perketat masuknya barang dan orang ke negaranya

Dilaporkan Novinite, pada awal 2024 sudah terdapat 7.200 inspeksi yang dilakukan pada kendaraan yang melintas di Bulgaria. Terdapat pengujian fisik, sinar-x, dan penilaian dokumen dari orang maupun barang yang masuk ke negara Eropa Timur tersebut. 

Hasilnya, terdapat penyitaan 120 ribu rokok, 5,5 kg tembakau, hingga lebih dari 340 liter alkohol, serta 800 liter oli, 1.500 kg deterjen, dan 5.429 instrumen elektronik. Selain itu, terdapat 10.500 mainan dan 100 produk parfum yang disita oleh petugas bea cukai dalam beberapa hari terakhir. 

Dalam penggeledahan kali ini, petugas bea cukai dan polisi berhasil menemukan enam migran asal Suriah di pintu perbatasan Vidin Ferry. Keenam migran tersebut disembunyikan di dalam bagian mobil van yang menuju ke Austria. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya