TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kyrgyzstan Peringatkan Warganya Tidak Pergi ke Rusia

Naiknya sentimen anti-imigran Asia Tengah di Rusia

ilustrasi bendera Kyrgyzstan (twitter.com/KyrgyzMissionUN)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kyzgyzstan, pada Senin (25/3/2024), memperingatkan warganya agar mengurungkan niatnya untuk bepergian ke Rusia. Peringatan ini menyusul insiden terorisme di Crocus City Hall, Moskow pekan lalu yang dilakukan oleh empat warga negara Tajikistan. 

Peristiwa tersebut memicu naiknya sentimen anti-imigran Asia Tengah di Rusia dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, sudah terjadi beberapa insiden serangan fisik dan hinaan yang menargetkan imigran Asia Tengah di Rusia. 

1. Peringatkan pengecekan yang menargetkan warga Kyrgyzstan

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kyrgyzstan mengatakan, Rusia sedang mengimplementasikan kebijakan anti-teroris dan kemungkinan besar akan menargetkan warga negaranya. 

"Rusia akan memperketat akses keluar masuk di perbatasan dalam beberapa hari terakhir," terang diplomat Rusia, Bakyt Kadyrov, dikutip The Moscow Times

"Kedutaan Besar Kyrgyzstan di Moskow merekomendasikan rencana bepergian ke Rusia di awal secepatnya dan tidak berkunjung ke Rusia apabila tidak memiliki kepentingan mendesak," sambungnya. 

Ia pun memperingatkan terkait naiknya laporan pengecekan dan identifikasi imigran asal Tajikistan dan negara Asia Tengah lainnya. Sampai saat ini masih belum ada negara Asia Tengah lain yang memberikan peringatan perjalanan ke Rusia. 

Baca Juga: Rusia: Rencana Perdamaian di Ukraina yang Diusung Barat Gak Masuk Akal

2. Terdapat 1.018 imigran Asia Tengah yang ditangkap di Rusia

Salah seorang aktivis penegak hak asasi manusia (HAM) di Rusia Valentia Chupik mengatakan, selama 36 jam terakhir sudah menerima laporan 1.018 komplain terkait dengan penahanan warga Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan. 

"Sudah ada ribuan laporan penangkapan imigran asal Asia Tengah secara paksa. Polisi bahkan memukul beberapa di antaranya. Beberapa di antaranya juga sudah dideportasi dari Rusia," ungkapnya, dikutip RFE/RL.

Sementara itu, aktivis penegak HAM imigran Asia Tengah Aziza Abdirasulova mengabarkan bahwa sejumlah pekerja migran di Rusia tengah dibatasi dan dihadapkan pada pengecekan ketat usai serangan teroris di Moskow. 

Pada Minggu (24/3/2024), beberapa warga Kyrgyzstan yang tiba di Bandara Sheremetyevo sudah ditahan di tempat khusus bersama dengan sejumlah migran Asia Tengah lainnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya