TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Moldova Protes Pendirian TPS Pilpres Rusia di Transnistria

Disebut melanggar hubungan kedua negara

bendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova, pada Senin (11/3/2024), menentang lagkah Moskow atas pendirian tempat pemungutan suara (TPS) pilpres Rusia pada 17 Maret nanti di Transnistria. Chisinau juga sudah memanggil Duta Besar (Dubes) Rusia di negaranya untuk menjelaskan terkait masalah ini. 

Dalam sepekan terakhir, hubungan Moldova-Rusia terus memanas di tengah permintaan bantuan dari pemimpin Gagauzia dan Transnistria. Bahkan, terdapat dugaan Moskow berniat mengintervensi dan menggoyahkan stabilitas Chisinau lewat dua wilayah pro-Rusia tersebut. 

1. Minta penyelenggaraan pilpres di Kedubes Rusia di Chisinau

Menteri Luar Negeri (Menlu) Moldova Mihai Popsoi mengatakan, Rusia merusak hubungan baik kedua negara karena mengadakan pemilu di luar misi diplomatik. Ia menekankan penyelenggaran pemilu harus dilakukan di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Chisinau. 

"Semua pengadaan pemilu di luar misi diplomatik dilarang dan segala upaya untuk melakukan hal tersebut berarti sama dengan melakukan upaya yang berlawanan dari yang seharusnya" ungkapnya, dikutip The Moscow Times.

Ia menambahkan, akan memanggil Dubes Rusia di Chisinau pada Selasa untuk menjelaskan lebih lanjut pendirian tempat pemungutan suara di Transnistria. 

"Dalam pertemuan, diplomat Rusia akan diinformasikan terkait penolakan atas keputusan membuka tempat pemungutan suara di Transnistria yang masuk dalam teritori Moldova," tambahnya. 

Baca Juga: AS Dituding Berniat Campuri Pemilu Rusia

2. Rusia akan melakukan apapun demi menggapai tujuannya di Moldova

Popsoi menyebut bahwa Rusia berusaha keras dan akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya di Moldova. 

"Rusia terus belajar dan adaptif. Mereka berusaha menggunakan proses demokratik untuk melawan kami dan menggulingkan pemerintahan demokratik di Moldova. Mereka juga melakukan apapun untuk mencapai tujuannya, termasuk menyuap warga Moldova sebagai agennya," ujar Popsoi, dikutip Ukrainska Pravda.

Ia mengakui masih banyak warga Moldova yang berada di bawah pengaruh propaganda Rusia. Di saat yang sama, Chisinau masih harus memastikan terpenuhinya energi dalam negeri di tengah gertakan Rusia. 

"Kami harus memastikan bahwa kebutuhan energi dalam negeri cukup dan sekarang negara sudah cukup independen dan punya alternatif untuk membeli gas dan listrik selain dari Rusia," terangnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya