TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pejabat Polandia Tolak Ajakan Bertemu di Perbatasan Ukraina 

Negosiasi Ukraina-Polandia batal

Perdana Menteri Denys Shmyhal dan delegasi Ukraina di perbatasan Polandia, Jumat (23/2/2024). (twitter.com/Denys_Shmyhal)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, mengatakan pertemuan antara pemimpin Ukraina-Polandia untuk menyelesaikan masalah perbatasan batal dilangsungkan. Keputusan ini, imbas mangkirnya pejabat Polandia dalam undangan tersebut.  

Hubungan kedua negara terus menegang di tengah pemblokiran perbatasan oleh petani Polandia yang menolak masuknya produk pertanian Ukraina. Bahkan, relasi kedua negara memanas ketika adanya insiden penumpahan gandum asal Ukraina di Dohorusk oleh demonstran. 

Baca Juga: KBRI Fasilitasi Pemulangan PMI Koma Usai Operasi di Polandia

1. Shmyhal tekankan Ukraina ingin selesaikan masalah blokade ekspor

Shmyhal mengatakan dirinya dan delegasi Ukraina sudah hadir, termasuk Wakil Perdana Menteri, Menteri Dalam Negeri di perbatasan Ukraina-Polandia. Namun, pertemuan tersebut akhirnya tidak jadi diselenggarakan. 

"Sayangnya, pertemuan antara kedua negara itu tidak terjadi hari ini. Kami paham kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah Polandia. Kami siap membantu menyelesaikan masalah ini," terang Shmyhal pada Jumat (23/2/2024), dikutip RFE/RL.

Ia menekankan, Ukraina ingin adanya sebuah penyelesaian masalah blokade ekspor gandum dalam 6 bulan terakhir. Shmyhal menambahkan bahwa ekonomi Ukraina terdampak dan kemampuan mempertahankan diri dari invasi Rusia pun terimbas. 

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy sudah mengutus delegasi pemerintah Ukraina ke perbatasan untuk bernegosiasi, tapi ia tidak mengetahui pasti apabila representasi Polandia akan hadir atau tidak. 

2. Polandia sebut masalah dengan Ukraina masih alami kebuntuan

Staf Perdana Menteri Polandia Jan Grabiec mengatakan bahwa Polandia dan Ukraina masih jauh dari mencapai kesepakatan soal impor produk pertanian. 

"Kami masih jauh terkait mencapai kesepakatan. Sayangnya, tidak ada tawaran dari Ukraina sampai saat ini yang memberikan kami harapan untuk keluar dari kebuntuan terkait dengan hubungan perdagangan kedua negara," ungkapnya. 

Dilansir Notes from Poland, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengaku akan mengklasifikasikan perbatasan dengan Ukraina sebagai infrastruktur penting. Kebijakan ini berfungsi mengurangi masalah pemblokiran massal dari petani. 

"Kebijakan ini akan memberikan jaminan 100 persen bagi bantuan militer dan kemanusiaan akan sampai ke Ukraina tanpa adanya hambatan," ujarnya. 

Baca Juga: Dubes Polandia: Kami akan Terus Dukung Ukraina

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya