TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelantikan Presiden Guatemala Ditunda, Warga Marah Gelar Demo

Krisis politik berlanjut di Guatemala

Presiden terpilih Guatemala, Bernardo Arevalo (kanan) saat menghadiri demonstrasn di Guatemala City pada Senin, (18/9/2023). (twitter.com/BArevalodeLeon)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Guatemala menunda pelantikan presiden terpilih Bernardo Arevalo yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (14/1/2024). Keputusan ini membuat warga maupun suporter Arevalo marah dan melangsungkan demonstrasi.  

Penundaan ini memperpanjang krisis politik di Guatemala setelah terjadi serangkaian upaya dari Kejaksaan Agung untuk mendepak Arevalo. Bahkan, Arevalo menuding terdapat pihak yang ingin mengkudetanya dan tidak ingin demokrasi berjalan di negara Amerika Tengah tersebut. 

1. Pendukung Arevalo gelar demo di depan gedung parlemen

Setelah penundaan pelantikan, ratusan pendukung Arevalo mendatangi gedung parlemen di Guatemala City. Mereka bahkan berusaha masuk ke dalam gedung untuk memrotes keputusan penundaan dan memperpanjang krisis politik di Guatemala.

Dilaporkan Prensa Libre, pada pukul 15.30, demonstran sudah mengelilingi seluruh blok gedung parlemen. Namun, polisi dan militer yang berjaga pun mengadang seluruh demonstran yang berniat menduduki gedung. 

Meski sempat terjadi bentrokan kecil antara aparat keamanan dan demonstran, tetapi situasi berujung tenang. Sampai saat ini, polisi tidak menggunakan cara kekerasan maupun gas air mata untuk membubarkan demonstran di sekitar gedung parlemen. 

Demonstran masih berjaga di sekitar gedung parlemen untuk memrotes penundaan pelantikan dengan membawa bendera dan meniup trompet. 

Baca Juga: Namibia Kritik Jerman karena Sebut Israel Tak Lakukan Genosida di Gaza

2. Disebut sebagai upaya kudeta kepada Arevalo

Juru bicara Bernardo Arevalo, Haroldo Sanchez, mengecam tindakan dari anggota parlemen yang dikuasai oleh partai pemerintahan. Ia menyebut seharusnya pelantikan tetap digelar karena Arevalo dipilih oleh rakyat Guatemala. 

"Dia dipilih oleh rakyat Guatemala dan dia memiliki mandat untuk menjadi presiden di Guatemala. Pelantikan pasti akan digelar. Namun, sementara masih ditunda dan tidak peduli apa yang saat ini terjadi di dalam parlemen," terang Sanchez, dikutip Bloomberg.

Wakil oposisi Guatemala, Jose Ines Castillo, menambahkan bahwa partai pemerintahan Vamos yang menguasai parlemen sengaja menunda pelantikan Arevalo. 

"Mereka sengaja menunda pembentukan parlemen yang baru karena mereka tidak ingin memberikan jabatan presiden kepada Arevalo. Sebuah kudeta sedang dikobarkan di Guatemala," ungkapnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya