Peru Deklarasi Darurat Kesehatan imbas Penularan Demam Berdarah
Imbas perubahan iklim global dan El Nino
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Peru, pada Senin (26/2/2024), mendeklarasikan keadaan darurat kesehatan di tengah tingginya penularan wabah demam berdarah. Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah semakin tingginya penularan demam berdarah di sejumlah daerah yang rawan.
Dalam beberapa bulan terakhir, demam berdarah sudah menyebar luas di negara-negara Amerika Selatan, seperti Brasil, Paraguay, dan Argentina. Pemerintah setempat sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi penularan dan menggerakkan vaksinasi bagi kelompok rentan.
1. Diterapkan di 100 daerah rawan penularan di Peru
Menteri Kesehatan Peru Cesar Vasquez mengumumkan keadaan darurat kesehatan diterapkan selama 60 hari ke depan di 100 daerah yang masuk dalam 20 dari 24 departemen di seluruh negeri.
"Pekerjaan masih dilakukan untuk meresmikan keadaan darurat kesehatan dalam beberapa jam ke depan dan mendeklarasikan mayoritas dari departemen di Peru terkait dampak nyata epidemik demam berdarah," terangnya, dikutip Infobae.
"Selain demam berdarah, masih ada delapan wabah yang masih dalam investigasi dan pada skenario ini sudah diumumkan oleh WHO beberapa bulan lalu. Tahun ini cukup menyulitkan karena dampak demam berdarah di Amerika Latin," sambungnya.
Vasquez mengatakan, cepatnya penularan demam berdarah disebabkan oleh hujan torensial dan cuaca panas ekstrem sehingga berdampak pada kurangnya musim dingin pada tahun lalu. Kasus ini berimbas cepatnya perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Baca Juga: Peru Ajak Negara Andes Lawan Kriminal Transnasional
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.