TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petani Polandia Tutup Sebagian Perbatasan Lithuania

Pemblokiran perbatasan Polandia kian meluas

suasana ladang pertanian di Polandia (unsplash.com/jwvein)

Jakarta, IDN Times - Petani Polandia mengumumkan akan menutup sebagian pintu perbatasan Lithuania selama sepekan ke depan. Rencana ini diumumkan pada Kamis (29/2/2024), sebagai bentuk protes atas kebijakan pertanian Uni Eropa (UE) dan masuknya produk pertanian Ukraina. 

Dalam 2 pekan terakhir, petani Polandia terus melangsungkan demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri. Mereka bahkan sudah memblokade seluruh pintu perbatasan Ukraina dan sempat memblokir perbatasan Slovakia dan Jerman. 

Baca Juga: Polandia Ingin Perluas Pemblokiran Produk Pertanian Ukraina

1. Lithuania terus berdialog dengan Polandia

Menteri Pertanian Lithuania Kestutis Navickas mengatakan blokade petani Polandia hanya berlaku secara parsial. Awalnya, para petani berencana untuk memblokir secara penuh pintu perbatasan Lithuania. 

"Dalam informasi awal, mereka merencanakan blokade penuh, kemudian berubah ke kendaraan penumpang, sekarang diputuskan melarang kendaraan tertentu. Apa yang akan terjadi ke depan, kita bisa lihat besok," ungkapnya, dikutip LRT.

Navickas menambahkan pemerintah Lithuania sudah mengadakan dialog intensif dengan Kementan Polandia dan demonstran untuk menyelesaikan masalah ini. 

"Dialog pemungkas akan berlangsung pada kemarin sore. Sayangnya, hari ini, saya mendapat kabar bahwa petani akan memblokade pintu perbatasan secara parsial mulai besok pukul 11.00 waktu Lithuania," tambahnya. 

2. Penutupan akan melanggar kebebasan pergerakan manusia dan barang di UE

papan penanda masuk teritori Lithuania (unsplash.com/lasmaa)

Menteri Ekonomi dan Inovasi Lithuania Ausrine Armonaite mengatakan, penutupan perbatasan Polandia-Lithuania ini akan melanggar prinsip kebebasan pergerakan manusia dan barang di dalam Uni Eropa (UE). 

"Kendaraan berat akan dialihkan ke tempat parkir saat mereka sedang dicek dan dapat menunggu. Arus pergerakan manusia tidak dapat dihentikan, sejauh yang saya pahami. Namun, kami masih anggota UE, seharusnya pergerakan barang dan manusia tetap bebas," terangnya. 

Ia menambahkan, peran Duta Besar Lithuania di Polandia sangat penting saat ini. Namun, posisi tersebut masih kosong sejak awal September karena ketidaksetujuan presiden dan Kemlu tidak setuju pada kandidat yang dicalonkan. 

"Dubes Lithuania seharusnya ada di Suwalki saat ini dan sekarang justru terjadi ketidakcocokan antara Kantor Kepresidenan dan Kemlu. Mungkin inilah yang dinamakan kekalahan diplomatik, tapi Lithuania harus menempatkan perwakilan di Polandia," sambungnya.

Baca Juga: Ukraina Sebut 160 Ton Gandum Ditumpahkan di Polandia

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya