TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM Albania Tolak Minta Maaf Usai Lecehkan Jurnalis Perempuan

Rama pegang pipi jurnalis perempuan

Perdana Menteri Albania, Edi Rama. (instagram.com/ediramaal)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Albania Edi Rama, pada Selasa (19/3/2024), menolak meminta maaf usai dituding mengintimidasi secara fisik seorang jurnalis perempuan. Padahal, ia hanya bertanya mengenai masalah proyek investasi dengan menantu eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jared Kushner. 

Kebebasan berskspreasi dari media di Albania dinilai menurun dalam beberapa tahun terakhir. Sejak kepemimpinan Rama pada 2013, tidak ada perkembangan berarti dalam kebebasan media dan jurnalis kerap menjadi korban dari kriminal terorganisir, aparat kepolisian, dan politisi. 

1. Meta mengaku pipinya dipegang dan didorong

Tindakan buruk Rama tersebut terekam ketika menghadiri konferensi pers di depan para jurnalis pada Selasa. Pada akhir video, Rama terlihat memegang pipi jurnalis perempuan bernama Ambrozia Meta dan mendorongnya. 

"Dia (Rama) memegang pipi saya dengan tangannya. Saya berkata, jangan sentuh saya lagi dan sudah begitu saja," ungkap Meta, dikutip Politico.

"Sayangnya, Rama memperlihatkan perilaku arogan kepada jurnalis dengan menyerang secara fisik. Saya meminta maaf bahwa kepala pemerintahan tidak dapat mengontrol dirinya sendiri ketika ditanya terkait dengan kepentingan publik," sambungnya. 

Kelompok advokat hak-hak pers, SafeJournalists Network mendesak Rama untuk meminta maat dan menyebut bahwa tindakan ini tidak dapat diterima. 

Baca Juga: Albania Fungsikan Pangkalan Militer Bekas Uni Soviet untuk NATO

2. Rama klaim tuduhan intimidasi adalah kebohongan

Mendengar kabar ini, mantan PM Albania Sali Berisha mengkritik sikap Rama dan menyebutnya misogini atau memiliki sikap membenci perempuan. Ia juga mengatakan tindakan Rama adalah aksi yang brutal dan menjijikkan. 

Tak hanya Berisha, Persatuan Jurnalis Albania sudah mengecam tindakan Rama. Kelompok itu juga menegaskan bahwa Meta memiliki hak untuk bertanya kepada Rama dalam konferensi pers tersebut. 

Sementara itu, Rama membalas kritikan Berisha dan seluruh pihak yang pendukung Meta. Ia menyebut bahwa seluruh tuduhan dirinya mengintimidasi Meta adalah sebuah kebohongan. 

"Tidak ada apapun dari tindakan saya yang dekat dari sebuah agresi, tetapi semua pertanyaan sudah dijawab dengan sabar," tulisnya dalam akun X. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya