TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM Belgia Sebut Israel Sengaja Buat Warga Gaza Kelaparan

Tolak rencana agresi militer Israel di Rafah

Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo. (twitter.com/alexanderdecroo)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Belgia Alexander De Croo, pada Minggu (17/3/2024), menyatakan akan ikut dalam koridor kemanusiaan dan mengecam tindakan Israel yang membuat warga Palestina kelaparan. Pernyataan itu disampaikan di tengah kunjungannya ke Yordania, Qatar, dan Mesir dalam membahas situasi di Timur Tengah. 

Sebelumnya, De Croo sudah menyatakan kecamannya terhadap Israel yang menyerang kamp pengungsi Palestina di Gaza dan menyebut serangan Israel berlebihan. Bahkan, ia sudah mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menekan jumlah korban warga sipil Palestina di Gaza. 

1. Belgia ikut dalam koridor kemanusiaan

Dalam kunjungannya ke Qatar untuk bertemu dengan Emir Tamim Bin Hamad Al-Than, ia menyatakan sedang menguji kemampuan dan partisipasi Belgia untuk ikut dalam koridor kemanusiaan di Gaza. 

"Kami saat ini sedang menguji kapabilitas kami dan bagaimana kami dapat berpartisipasi dalam ini. Kami pasti akan berpartisipasi," terangnya, dikutip The Brussels Times.

Dalam kunjungannya di Kairo, Mesir, De Croo menyatakan bahwa pemerintah Belgia sedang berdiskusi soal operasional koridor kemanusiaan bersama Presiden Siprus Níkos Christodoulídis. 

Ia pun menyatakan kelompok respons kemanusiaan B-FAST akan ambil bagian dalam operasi ini bersama negara-negara lain yang sudah membuka koridor di pelabuhan Larnaca. Kapal pertama sudah berangkat dan yang kedua akan bersiap untuk berlayar. 

Baca Juga: Israel Kembali Serbu Rumah Sakit al-Shifa di Gaza

2. De Croo desak Israel buka lebih banyak titik bantuan kemanusiaan

Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo. (instagram.com/alexanderdecroo)

Pada Sabtu (16/3/2024), De Croo sudah memperingatkan Israel untuk tidak membuat warga Palestina kelaparan dan membuatnya sebagai senjata di Gaza. Ia juga mendesak Israel untuk membuka lebih banyak titik bantuan kemanusiaan. 

"Saya melihat hari ini banyak warga di Gaza yang berisiko mengalami kelaparan. Ini semua tergantung pada Israel bagaimana mereka dapat membuktikan bahwa kelaparan tidak akan digunakan sebagai senjata dalam peperangan," tegasnya, dilansir Politico.

"Kami melihat banyak bantuan yang tidak tersalurkan dan terdampak oleh pembatasan yang berulang kali dan membutuhkan akses lewat jalur darat," tambahnya. 

Ia juga memaksa PM Netanyahu untuk meninggalkan rencana serangan ofensif di Rafah, bagian selatan Gaza.  

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya