TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Belarus Sebut Pengusiran Pasukan Wagner Hal Konyol

Minta demiliterisasi di Polandia

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke Teheran, Minggu (12/3/2023). (twitter.com/Iran_GOV)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengatakan bahwa permintaan pengusiran pasukan PMC Wagner adalah hal yang konyol dan tidak beralasan. Ia pun meminta agar Polandia, Lithuania, dan Latvia menghapus personel militernya. 

Belakangan ini, Minsk dan Warsawa terus bersitegang terkait kedatangan pasukan pembunuh bayaran Rusia ke Belarus. Polandia mengklaim keberadaan pasukan Wagner berpotensi meningkatkan tensi dan difungsikan untuk melancarkan serangan hybrid ke negaranya. 

Baca Juga: Putin Ucapkan Belasungkawa Atas Tewasnya Bos Wagner

Baca Juga: Bos Wagner Dimakamkan Secara Tertutup

1. Lukashenko minta personel militer Polandia dan Baltik dibubarkan

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)

Lukashenko mengungkapkan bahwa permintaan dari Polandia dan negara Baltik dapat diterima apabila keempat negara itu tidak memiliki satu pun personel militer. 

"Mereka seenaknya mendesak pengusiran tentara Wagner dari Belarus. Di saat yang sama, mereka meningkatkan anggaran belanja militer dan meningkatkan jumlah pasukan yang berjaga di perbatasan," kata Lukashenko pada Kamis (31/8/2023), dikutip Belta.

"Semua itu mudah, kami mau tidak ada satu pun personel militer di Polandia, Lithuania, maupun negara Baltik lainnya. Hanya dengan ini, mereka berhak protes terhadap keberadaan militer di negara lain. Sebaliknya, jika tidak, pernyataan itu bodoh dan tidak beralasan," tambahnya. 

2. Belarus undang Polandia dalam latihan militer CSTO

Tentara Belarus saat menggelar latihan militer. (instagram.com/army__by)

Menteri Pertahanan Belarus, Viktor Khrenin mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan undangan dalam mengawasi latihan militer CSTO (Collective Security Treaty Organization) di Belarus. 

"Kami sudah mengirimkan undangan. Namun, tidak ada respons apapun sejauh ini. Latihan militer akan berlangsung pada 1 September. Mari kita lihat apa yang terjadi. Masih ada waktu sampai 6 September hingga latihan selesai digelar. Silakan datang. Kami siap menunjukkan Anda dengan keterbukaan," tutur Khrenin. 

Latihan militer ini akan berfokus pada urusan staf dan penyelenggaraannya akan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. 

"Semua telah dideklarasikan dan ditunjukkan, termasuk seberapa banyak partisipan, dan arena latihan yang digunakan. Kami melatih personel militer dan bagaimana tentara kami merespons segala risiko dan ancaman," sambungnya. 

Baca Juga: Rusia Benarkan Bos Wagner Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya