TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Uganda Tunjuk Anaknya sebagai Panglima Militer

Ingin bentuk dinasti politik di Uganda

Presiden Uganda, Yoweri Museveni. twitter.com/KagutaMuseveni/

Jakarta, IDN Times - Presiden Uganda Yoweri Museveni resmi mengangkat anaknya sendiri Jenderal Muhoozi Kainerugaba sebagai Panglima Militer Uganda pada Jumat (22/3/2024). Keputusan ini dipandang kontroversial karena terdapat dugaan Museveni ingin mempersiapkan anaknya sebagai penggantinya.

Sementara itu, Museveni sudah menjabat sebagai Presiden Uganda sejak 1986 dan menjadi pemimpin terlama keempat di Afrika. Ia berada di bawah Presiden Guinea Khatulistiwa Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, Presiden Kamerun Paul Biya, dan Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso. 

Baca Juga: PBB Akhiri Operasi Pengawasan HAM di Uganda

1. Ditetapkan di tengah reshuffle kabinet pemerintahan

Penetapan Jenderal Muhoozi Kainerugaba sebagai Panglima Militer ini diumumkan bersamaan reshuffle kabinet di bawah pemerintahan Museveni. Dalam perombakan tersebut diketahui terdapat lima menteri yang dicopot. 

Petinggi militer berusia 49 tahun itu resmi menggantikan Jenderal Wilson Mbadi yang kini menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Sedangkan dua penasehat Kainerugaban sudah dipasang sebagai menteri di dalam kabinet pemerintahan Museveni. 

Di sisi lain, Kainerugaba dikenal sebagai sosok kontroversial dan pernah terlibat permasalahan dengan Kenya pada 2022. Ia menuliskan pernyataan nyeleneh yang menyatakan akan menginvasi Kenya. 

Tak hanya itu, ia pun sempat mengatakan akan mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin dalam menginvasi Ukraina dan bersedia mengirimkan tentara untuk mendukung agresi militer tersebut. 

2. Ditentang oleh anggota parlemen oposisi sebagai dinasti politik

Mendengar penetapan Kainerugaba sebagai Panglima Militer Uganda, anggota parlemen oposisi Ibrahim Ssemujju mengatakan bahwa Museveni mengancam Uganda dan berniat membuat negaranya jadi perusahaan pribadi milik keluarga. 

"Saya mengecam penetapan Keinerugaba sebagai pemimpin militer. Saya mewakili rakyat Uganada yang menolak politik dinasti," terangnya, dikutip BBC.

Sebelumnya, Keinerugaba sempat menuliskan di media sosial X bahwa ia berniat maju sebagai calon presiden pada 2026. Namun, unggahan kontroversial tersebut sudah dihapus dari akun pribadinya. 

Tanda-tanda Keinerugaba ingin masuk dalam politik terlihat dari aksinya yang ikut dalam kampanye, mobilisasi di seluruh negeri. Meskipun sesuai dalam konstitusi Uganda menyebutkan anggota militer dilarang ikut dalam aktivitas politik. 

Baca Juga: AS Keluarkan Uganda dari AGOA Buntut UU Anti-LGBTQ

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya