TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Slovakia Dukung Hungaria soal Penolakan Bantuan ke Ukraina

Dukung kedaulatan dan hak-hak Hungaria

Mantan PM Slovakia, Robert Fico. (facebook.com/robertficosk)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, pada Selasa (16/1/2024), mengadakan kunjungan kenegaraan ke Hungaria. Pemimpin yang baru terpilih pada akhir 2023 ini bertemu langsung dengan PM Viktor Orban untuk meningkatkan relasi kedua negara. 

Kedatangan Fico di tengah situasi ketegangan antara Hungaria dan Uni Eropa (UE) soal penolakan bantuan finansial ke Ukraina. Pasalnya, Fico dan Orban dikenal memiliki karakteristik dan pandangan yang sama untuk lebih mementingkan kepentingan dalam negerinya. 

1. Fico ingin bantuan finansial ke Ukraina dikaji ulang

Dalam pertemuan itu, Fico setuju dengan pendapat Orban bahwa UE seharusnya merevisi bantuan finansial ke Ukraina sebesar 50 miliar euro (Rp850 triliun) yang bersumber dari anggaran umum UE.

"Kami harus mendengarkan secara seksama proposal yang disuarakan Orban. Ia juga meminta diadakannya ulasan pendanaan bantuan ke Ukraina dan saya akan mengulangi bahwa usulan tersebut rasional dan masuk akal," terang Fico, dilansir Associated Press.

Fico menekankan dukungannya terhadap rekomendasi Orban, untuk memisahkan sumber pendanaan menjadi empat bagian yang harus dikaji ulang dan berpotensi diblokir setiap tahunnya. 

"Saya akan bertemu Anda lagi pada 1 Februari di Brussels, di mana kami akan melihat dengan seluruh kesepahaman legitimasi perjuangan Anda dari apa yang sudah Anda lakukan dalam sidang Dewan Eropa terakhir," sambungnya. 

Baca Juga: Hungaria Veto Bantuan Uni Eropa ke Ukraina Senilai Rp851 Triliun

2. Orban menyatakan tidak menolak bantuan ke Ukraina

PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

Orban mengaku tidak berniat menghalangi bantuan finansial kepada Ukraina. Namun, ia menekankan agar ini diulas kembali dan diarahkan dalam mengatasi persoalan lain, seperti migran ilegal. 

"Jika kita ingin membantu Ukraina, saya pikir kami memang harus melakukannya, tetapi kami harus melakukannya dengan cara yang benar dan tidak berdampak buruk pada anggaran Uni Eropa," terang Orban, dikutip Reuters.

"Namun, memberikan dana sebesar Rp850 triliun dari anggaran UE selama 4 tahun di awal adalah pelanggaran kedaulatan dan kepentingan UE. Kami bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi pada kuartal tahun depan," tambahnya. 

Orban menekankan agar bantuan finansial ke Ukraina dipisahkan dari anggaran umum UE. Ia pun mengusulkan alokasi bantuan yang didasarkan pada Pendapatan Nasional Bruto (PDB). 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya